Jensen Huang: Indonesia Berpotensi Menjadi Pemain Utama dalam Revolusi AI

Jensen Huang Berbincang dengan Najwa Shihab
Sumber :
  • Cuplikan Layar Narasi TV/ Najwa Shihab

Jakarta, WISATA - Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) terus berkembang pesat, menciptakan peluang baru yang mengubah wajah industri global. Dalam kunjungannya ke Indonesia baru-baru ini, Jensen Huang, CEO NVIDIA dan salah satu tokoh teknologi dunia, menyampaikan pandangan optimisnya tentang peran Indonesia dalam revolusi AI. Menurut Huang, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pemain utama dalam perkembangan AI global.

Logika Chrysippus: Dasar Kecerdasan Buatan yang Tak Banyak Diketahui

Potensi Indonesia di Era AI

Jensen Huang menyoroti beberapa faktor yang membuat Indonesia memiliki peluang besar dalam perkembangan AI. Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa, Indonesia memiliki basis data yang sangat kaya untuk pengembangan teknologi berbasis AI. Selain itu, meningkatnya jumlah pengguna internet dan adopsi teknologi digital yang semakin pesat juga menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi di bidang ini.

Mengapa Pemikiran Chrysippus Masih Relevan di Era Digital?

“Indonesia memiliki populasi muda yang adaptif terhadap teknologi, sumber daya alam yang melimpah, serta pasar domestik yang besar. Kombinasi ini adalah modal penting untuk mengembangkan teknologi AI yang tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi juga inovatif,” ujar Huang dalam sebuah forum teknologi di Jakarta.

Dukungan Infrastruktur Digital

AI Mengungkapkan Naskah Laut Mati Mungkin Lebih Tua dari yang Diperkirakan Sebelumnya

Salah satu aspek kunci yang menjadi perhatian Huang adalah perkembangan infrastruktur digital di Indonesia. Program pemerintah seperti Making Indonesia 4.0 dan pembangunan jaringan 5G menunjukkan komitmen kuat untuk memajukan ekosistem digital nasional. Huang memuji langkah-langkah ini sebagai pondasi penting untuk mendorong inovasi AI.

“Dengan infrastruktur digital yang memadai, Indonesia dapat menjadi tempat pengembangan teknologi AI untuk berbagai sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, transportasi, dan pertanian,” tambah Huang.

AI untuk Menyelesaikan Tantangan Lokal

Huang juga menyoroti bagaimana AI dapat menjadi solusi bagi beberapa tantangan utama yang dihadapi Indonesia. Dalam sektor kesehatan, misalnya, AI dapat membantu meningkatkan akses layanan medis di daerah terpencil melalui telemedicine dan analisis data kesehatan. Sementara itu, di bidang pertanian, AI dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui teknologi pemantauan lahan berbasis drone dan analisis data cuaca.

“Indonesia memiliki masalah yang unik, tetapi di situlah teknologi seperti AI dapat digunakan untuk menciptakan solusi lokal yang relevan,” jelasnya.

Pentingnya Pendidikan dan Pelatihan

Namun, untuk merealisasikan potensi ini, Huang menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda Indonesia. Ia menggarisbawahi perlunya kurikulum berbasis teknologi di sekolah dan perguruan tinggi, serta pelatihan profesional untuk mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dalam mengoperasikan dan mengembangkan teknologi AI.

Sebagai langkah konkret, NVIDIA telah meluncurkan program AI for Everyone yang bertujuan untuk memberikan pelatihan dasar mengenai AI kepada pelajar dan profesional di berbagai negara, termasuk Indonesia. Program ini diharapkan dapat membantu mencetak talenta AI lokal yang dapat bersaing di tingkat global.

Kolaborasi Pemerintah dan Swasta

Menurut Huang, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan adalah kunci untuk mempercepat adopsi teknologi AI di Indonesia. Ia mendorong pemerintah Indonesia untuk terus menciptakan regulasi yang mendukung inovasi, sekaligus memberikan insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi AI.

“Kolaborasi adalah elemen penting dalam membangun ekosistem AI yang berkelanjutan. Pemerintah perlu memberikan arahan, tetapi sektor swasta juga harus berperan aktif dalam mengembangkan solusi teknologi,” tegasnya.

Indonesia sebagai Pemain Utama di Asia Tenggara

Dengan potensi dan langkah strategis yang ada, Huang percaya bahwa Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi AI di kawasan Asia Tenggara. Ia menyebutkan bahwa negara-negara seperti Singapura dan Vietnam telah menunjukkan kemajuan signifikan, tetapi Indonesia memiliki keunggulan karena skala ekonominya yang jauh lebih besar.

“Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pusat inovasi AI di Asia Tenggara. Jika potensi ini dapat dimaksimalkan, Indonesia tidak hanya akan menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta teknologi yang diakui secara global,” pungkasnya.

Masa Depan AI di Indonesia

Pandangan optimis Jensen Huang memberikan gambaran bahwa dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam revolusi AI global. Dukungan pemerintah, investasi di bidang pendidikan, serta kolaborasi antara berbagai pihak menjadi faktor penentu keberhasilan Indonesia dalam memanfaatkan peluang ini.

Indonesia tidak hanya memiliki peluang untuk memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya, tetapi juga untuk menjadi pemain utama yang membawa inovasi teknologi dari Asia ke panggung dunia.