WOLBACHIA: Jakarta Mulai Luncurkan Program Penanggulangan DBD Metode Wolbachia

Ilustrasi: Nyamuk
Sumber :
  • infopublik.id

Jakarta, WISATA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan program penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia di Taman Agro Eduwisata GSG RW 07, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, pada hari Jumat (4/10/2024).

Kecamatan Kembangan menjadi lokasi pertama implementasi program Wolbachia di wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Acara itu dihadiri Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Yudhi Pramono, Pelaksana Tugas Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suhairini Eliawati, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati.

Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengatakan, rangkaian kegiatan penanggulangan DBD dengan metode Wolbachia di Jakarta Barat, sudah dimulai sejak wilayah ini dinyatakan sebagai salah satu lokasi implementasi program tersebut, yaitu pada tahun 2023.

WOLBACHIA: Pemprov DKI dan Kemenkes akan Luncurkan Pelepasan Nyamuk Ber-Wolbachia

Inovasi Wolbachia Turunkan Penyebaran Dengue

Photo :
  • infopublik.id
Pelaksanaannya berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Implementasi Wolbachia sebagai Inovasi Penanggulangan Dengue.

Jakarta Barat terpilih sebagai salah satu dari lima kota terpilih selain Semarang, Bandung, Kupang, dan Bontang.

"Kami melakukan pelatihan bagi para kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik) agar mereka dapat membantu pemahaman warga terhadap program ini. Sosialisasi dan edukasi dilakukan secara masif di seluruh wilayah Jakarta Barat dengan berbagai metode, baik tatap muka langsung, media sosial, webinar, pemberian leaflet, serta melalui kanal informasi lainnya," ujar Uus.

Uus menambahkan, pihaknya juga melakukan pendataan OTA (Orang Tua Asuh) yang bersedia untuk dititipkan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia.

Hingga kini, jumlah OTA di wilayah Kembangan Utara sebanyak 1.185 orang.

Mereka adalah anggota masyarakat yang telah memahami tugasnya untuk menjaga ember-ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia.

Kecamatan Kembangan dipilih sebagai lokasi pertama pelepasan nyamuk ber-Wolbachia, karena memiliki angka DBD tertinggi pada tahun 2023 dengan insidens rate 54,1 per 100.000 penduduk.

DKI Jakarta Luncurkan Program Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia

Photo :
  • beritajakarta.id
"Kecamatan Kembangan memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, warga masyarakatnya dikenal guyub dan suka bergotong royong, sehingga secara prinsip warga disini menerima dengan baik pelepasan nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia," ujarnya.

Ia menambahkan, peningkatan kasus DBD di Jakarta Barat pada tahun 2024 telah terjadi mulai Februari dan mencapai puncaknya pada April sebanyak 799 kasus.

Pada Maret sampai Juni 2024, jumlah kasus berada di atas nilai maksimal lima tahun terakhir.

Selanjutnya, kasus DBD mulai menurun pada Juli dan pada September tercatat sebanyak 73 kasus.

Sementara itu,  Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Yudhi Pramono mengatakan, Wolbachia merupakan bakteri alami yang umum ditemukan di hewan arthropoda atau serangga yang mampu menghambat replikasi virus Dengue di dalam tubuh nyamuk.

Penelitian di Yogyakarta membuktikan bahwa teknologi ini mampu menurunkan 77 persen angka kejadian kasus Dengue dan mengurangi pasien masuk rumah sakit sebesar 86 persen.

"Kementerian Kesehatan RI telah mengadopsi teknologi Wolbachia dengan melakukan pilot project di lima kota, yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang. Saya berharap pilot project teknologi Wolbachia di Kota Administrasi Jakarta Barat bisa menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa pengendalian Dengue dapat berhasil bila menjadi komitmen bersama antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta stokholder terkait," terangnya.

"Kami Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan dukungan, seperti penyediaan telur ber-Wolbachia dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM), pelatihan petugas lapangan, tenaga koordinator lapangan, Uji Quality Assurance, Quality Control oleh UGM, tas Jumantik untuk kader, serta ember Wolbachia sebanyak 30.000 buah yang sudah sampai di Kota Jakarta Barat," imbuhnya.

Yudhi menegaskan, teknologi Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia dalam pengendalian DBD merupakan upaya pelengkap program yang sudah ada sebelumnya.

"Pengendalian DBD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang) tempat-tempat penampungan air tetap dilaksanakan secara rutin di lingkungan, baik di lingkungan tempat tinggal, sekolah, maupun tempat kerja," tandasnya.

(Sumber: beritajakarta.id)


UJI EMISI: Mulai 1 Oktober 2023, Tak Lolos Uji Emisi, Bayar Parkir Rp7.500/Jam