KULINER: Asal Usul Nama Bubur Kampiun Sajian Lezat dari Tanah Minang, Begini Cara Membuatnya!
- IG/the_sutedjos_family
Bukittinggi, WISATA – Bubur Kampiun adalah bubur khas dari Sumatera Barat yang terbuat dari campuran beberapa jenis bubur dan makanan. Hidangan ini memadukan kelezatan bubur sumsum, bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, bubur candil, dan kolak pisang, menjadikannya lebih istimewa.
Ada cerita unik dibalik nama Bubur Kampiun. Sekitar tahun 1960-an, ketika PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) mengadakan Lomba Kreasi Membuat Bubur di Desa Jambu Air, Banuhampu, Bukittinggi. Saat itu, seorang nenek bernama Amai Zona datang terlambat ke lomba tanpa persiapan apa pun. Nenek Amai mencampurkan beberapa jenis bubur yang tidak habis dijual saat pagi hari. Tanpa disangka, Nenek Amai memenangkan lomba ini. Ketika ditanya oleh panitia, apa nama bubur kreasi ini, dengan spontan nenek itu menjawab "bubur kampiun", dari kata "champion" yang berarti juara.
Bubur kampiun biasanya dihidangkan sebagai hidangan sarapan, berbuka puasa, hingga saat pesta pernikahan adat Minangkabau. Campuran bubur kampiun melibatkan beberapa jenis bahan seperti tersebut diatas. Beberapa variasi menggunakan tambahan lupis ketan putih sebagai pengganti nasi ketan atau bubur delima sebagai pengganti bubur conde. Selain itu, ada juga campuran bahan lain seperti biji salak, srikaya, dan pacar cina. Persiapan memasak hidangan ini terbilang cukup rumit dan membutuhkan keahlian khusus karena harus memasak semua menu bubur dalam waktu bersamaan.
Berikut adalah resep untuk membuat Bubur Kampiun, yang dikutip dari berbagai sumber:
1. Bubur Sumsum:
- Tepung beras - 75 gram
- Santan sedang - 750 ml
- Daun pandan - 2 lembar (sobek lalu ikat)
- Garam - 1/2 sdt
2. Bubur Ketan Hitam:
- Ketan hitam (rendam 3 jam) - 100 gram
- Air - 1 liter
- Daun pandan - 2 lembar (sobek lalu ikat)
- Garam - 1/4 sdt
- Kayu manis - 3 cm
- Gula - 75 gram
3. Bubur Kacang Hijau:
- Kacang hijau (rendam 3 jam) - 150 gram
- Daun pandan - 2 lembar (sobek lalu ikat)
- Santan kental - 250 ml
- Jahe (memarkan) - 1 ruas
- Garam - 1/4 sdt
- Gula merah - 200 gram
- Air - 1,25 liter
4. Kolak Candil:
- Tepung ketan - 120 gram
- Tepung tapioka - 1 sdm
- Garam - 1/4 sdt
- Air hangat - 100 ml
- Gula merah - 150 gram
- Daun pandan - 2 lembar (sobek lalu ikat)
- Air - 500 ml
- Pewarna makanan (merah dan hijau) - secukupnya
5. Kolak Pisang:
- Pisang kepok - 4 buah
- Gula merah - 150 gram
- Air - 500 ml
- Santan sedang - 100 ml
- Daun pandan - 2 lembar (sobek lalu ikat)
- Garam - 1/4 sdt
- Kayu manis - 3 cm
Cara membuatnya: masing-masing bahan dimasak sendiri-sendiri, setelah matang, sajikan dalam satu wadah dan tambahkan santan secukupnya. Selamat mencoba!