YOGYAKARTA: 7 Tempat Makan Populer yang Jadi Referensi, Nyam-Nyammmm.... (Bagian 2)
- pariwisata.jogjakota.go.id
"Yogya itu manis dan ngamgenin". Itulah ungkapan yang pas untuk kuliner dari kota budaya ini.
Beragam makanan dengan olahan yang berbeda, tetap menyajikan karakter rasa manis, tidak ketinggalan pula ayam goreng. Soal ayam goreng dengan cita rasa manis, tentunya tidak bisa lupa dengan Ayam Goreng Bu Tini, yang tetap setia menemani penikmatnya dengan karakter manis yang sudah melegenda.
Kebersamaan dan keakraban menjadi suasana utama di tempat ini, penataan meja kursinya pun identik dengan meja makan keluarga.
Tidak mengherankan, apabila penikmat ayam goreng Bu Tini ini didominasi oleh pelanggan yang membawa rombongan atau keluarganya masing-masing.
Ayam goreng Bu Tini memang bercitarasa manis dan gurih. Pelayanan cepat dengan keramahan yang hangat, merupakan satu poin plus dari Restoran Ayam Bu Tini, selain cita rasa masakan serta baceman ayam goreng ini.
Tanpa menunggu berlama-lama, pesanan pun datang. Rasa manis dengan cita rasa gurih, terasa tanpa harus mencicipinya.
Satu porsi nasi, lalapan dan sambal manis, menemani kenikmatan paha ayam ala Bu Tini, yang terasa nikmat ketika dipandang dan terasa enak ketika disantap.
Alamat: Jalan Sultan Agung No.17, Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta, DIY 55112
No Telp : (0274) 543670
10. Ayam Goreng Bacem Mbok Sabar
Memang warnanya cokelat cenderung gelap, dan lengket ketika disentuh dengan tangan, namun lain cerita, ketika sudah menyentuh ujung lidah.
Hmmmm...., cerita akan berubah menjadi indah dan menyenangkan. Itulah sekelumit cerita tentang kuliner baceman Ayam Goreng Bacem Mbok Sabar.
Baceman adalah istilah kuliner dari bahasa Jawa, merupakan hasil proses olahan yang memakai gula merah sebagai unsur utamanya. Gula merah ditemani antara lain oleh bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengkuas (laos), daun salam, dan asam Jawa.
Bersama bumbu-bumbu ini, ayam direbus dalam air kelapa. Setelah itu, baru digoreng. Jangan heran jika sajiannya, berwarna kehitaman.
Cikal bakal berdirinya Warung Ayam Goreng Mbok Sabar, tidak terlepas dari perjuangan Mbok Sabar yang memulainya dengan cara menjajakan ayamnya dengan berjalan kaki dan mangkal di Pasar Beringharjo.
Pada pertengahan tahun 1975, ia membuka dagangan di rumah, di daerah Jagalan, Pakualaman, Yogyakarta.
Pada masa tersebut, Mbok Sabar dan Mbok Berek dikenal sebagai penjual ayam goreng dengan ciri khas masing-masing.
Ayam Goreng Baceman (basahan) dipopulerkan oleh Mbok Sabar, sedangkan untuk jenis ayam goreng kering dipopulerkan oleh Mbok Berek, di daerah Kalasan.
Di era 80an, usaha yang dirintis mbok Sabar mengalami masa kejayaan.
Menurut salah satu anaknya, pada masa-masa itu, setiap harinya bisa menghabiskan rata-rata 500 ekor potong ayam.
Setelah ia wafat pada tahun 1983, usaha rumah makan ini dilanjutkan oleh sang anak, Sutikno.
Salah seorang karyawan menceritakan, kini, dalam satu hari 200 ekor ayam diolah di tempat ini. Satu panci bisa memuat kurang lebih 30 ekor ayam.
Dalam satu panci tersebut, ayam direbus selama satu jam agar sari bumbu ramuan baceman benar-benar masuk ke dalam daging ayam.
Setelah proses perebusan dan pembaceman selesai, ayam-ayam tersebut kemudian dipindah ke dalam panci-panci, hingga siap untuk digoreng.
Warung Ayam Goreng Bacem Mbok Sabar, sedikitnya menawarkan enam bagian tubuh ayam, mulai dari menthok (dada), gendhing (paha atas), pupu (paha bawah), kepala, ampela ati, dan ayam utuh.
Alamat: Jalan Jagalan-Beji No. 23, Purwokinanti, Pakualaman, Kota Yogyakarta, DIY 55122
No Telp: (0274) 588467
11. Bakmi Pak Rebo Kintelan