Dari Batang Kopi ke Ukiran Kerawang Gayo, Kisah Inspiratif Masyarakat Bener Meriah

Motif ukiran Aceh
Sumber :
  • IG/wikimediaid

Bener Meriah, WISATA – Kabupaten Bener Meriah adalah salah satu daerah penghasil kopi arabika Gayo yang sudah diakui dunia. Luas areal perkebunan kopi di daerah ini mencapai lebih dari 40.000 hektar dengan produksi per tahun mencapai lebih dari 100.000 ton. Namun, tidak hanya biji kopi yang menjadi sumber pendapatan dan kebanggaan masyarakat Bener Meriah. Kabupaten Bener Meriah yang berada di Dataran Tinggi Gayo itu juga dikenal dengan beragam seni dan budayanya. Salah satunya adalah Ukiran Kerawang Gayo, yang bahan bakunya berasal dari batang kopi yang sudah tidak produktif lagi.

Kopi arabika gayo

Photo :
  • IG/puncak_kopigayo

Dilansir dari infopublik.id, produk UMKM ini, diperkenalkan langsung oleh Pj Bupati Bener Meriah, Haili Yoga ketika melakukan kegiatan di Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), Selasa (17/10/2023). Yang langsung mendapat respon positif sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu souvenir yang diperkenalkan di Koperasi Kemendagri. 

Ukiran Kerawang Gayo adalah ukiran yang menggambarkan motif-motif flora dan fauna yang ada di alam sekitar Tanah Gayo, seperti bunga, daun, burung, kupu-kupu, dan lain-lain. Ukiran ini dibuat dengan menggunakan pisau tajam dan pahat untuk mengukir batang kopi yang sudah dikeringkan dan dibersihkan. Ukiran ini memiliki nilai estetika dan artistik yang tinggi, serta mengandung filosofi dan makna yang mendalam bagi masyarakat Gayo.

Motif ukiran Aceh

Photo :
  • IG/wikimediaid

Produk UMKM

Photo :
  • IG/umkm_benermeriah

Salah satu filosofi ukiran Kerawang Gayo adalah tentang harmoni antara manusia dan alam. Motif-motif ukiran menunjukkan kekayaan dan keindahan alam Tanah Gayo, yang harus dijaga dan dilestarikan oleh manusia. Ukiran ini juga menggambarkan sikap hidup masyarakat Gayo yang sederhana, bersahaja, dan berakhlak mulia. Ukiran ini menjadi simbol identitas dan kebudayaan masyarakat Gayo, yang harus diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Ukiran Kerawang Gayo tidak hanya berfungsi sebagai hiasan atau pajangan, tetapi juga sebagai media edukasi dan promosi. Yang dapat digunakan sebagai alat pembelajaran tentang seni, budaya, dan lingkungan bagi anak-anak. Ukiran ini juga dapat menjadi salah satu produk unggulan UMKM yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ukiran Kerawang Gayo dari batang kopi adalah salah satu bentuk apresiasi dan penghargaan masyarakat Bener Meriah terhadap tanaman kopi yang telah memberikan banyak manfaat bagi mereka

Bener Meriah, WISATA – Kabupaten Bener Meriah adalah salah satu daerah penghasil kopi arabika Gayo yang sudah diakui dunia. Luas areal perkebunan kopi di daerah ini mencapai lebih dari 40.000 hektar dengan produksi per tahun mencapai lebih dari 100.000 ton. Namun, tidak hanya biji kopi yang menjadi sumber pendapatan dan kebanggaan masyarakat Bener Meriah. Kabupaten Bener Meriah yang berada di Dataran Tinggi Gayo itu juga dikenal dengan beragam seni dan budayanya. Salah satunya adalah Ukiran Kerawang Gayo, yang bahan bakunya berasal dari batang kopi yang sudah tidak produktif lagi.

Kopi arabika gayo

Photo :
  • IG/puncak_kopigayo

Dilansir dari infopublik.id, produk UMKM ini, diperkenalkan langsung oleh Pj Bupati Bener Meriah, Haili Yoga ketika melakukan kegiatan di Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), Selasa (17/10/2023). Yang langsung mendapat respon positif sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu souvenir yang diperkenalkan di Koperasi Kemendagri. 

Ukiran Kerawang Gayo adalah ukiran yang menggambarkan motif-motif flora dan fauna yang ada di alam sekitar Tanah Gayo, seperti bunga, daun, burung, kupu-kupu, dan lain-lain. Ukiran ini dibuat dengan menggunakan pisau tajam dan pahat untuk mengukir batang kopi yang sudah dikeringkan dan dibersihkan. Ukiran ini memiliki nilai estetika dan artistik yang tinggi, serta mengandung filosofi dan makna yang mendalam bagi masyarakat Gayo.

Motif ukiran Aceh

Photo :
  • IG/wikimediaid

Produk UMKM

Photo :
  • IG/umkm_benermeriah

Salah satu filosofi ukiran Kerawang Gayo adalah tentang harmoni antara manusia dan alam. Motif-motif ukiran menunjukkan kekayaan dan keindahan alam Tanah Gayo, yang harus dijaga dan dilestarikan oleh manusia. Ukiran ini juga menggambarkan sikap hidup masyarakat Gayo yang sederhana, bersahaja, dan berakhlak mulia. Ukiran ini menjadi simbol identitas dan kebudayaan masyarakat Gayo, yang harus diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Ukiran Kerawang Gayo tidak hanya berfungsi sebagai hiasan atau pajangan, tetapi juga sebagai media edukasi dan promosi. Yang dapat digunakan sebagai alat pembelajaran tentang seni, budaya, dan lingkungan bagi anak-anak. Ukiran ini juga dapat menjadi salah satu produk unggulan UMKM yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ukiran Kerawang Gayo dari batang kopi adalah salah satu bentuk apresiasi dan penghargaan masyarakat Bener Meriah terhadap tanaman kopi yang telah memberikan banyak manfaat bagi mereka