Nasi Goreng Babat dan Babat Gongso, Dua Kuliner yang Bikin Kangen Semarang

Nasi Goreng Babat dan Babat Gongso
Nasi Goreng Babat dan Babat Gongso
Sumber :
  • gotravelly.com

Semarang, WISATA - Semarang, ibu kota Provinsi Jawa Tengah, bukan hanya terkenal karena Lawang Sewu dan Kota Lama yang ikonik. Kota ini juga menyimpan segudang cita rasa kuliner yang tak terlupakan. Di antara sekian banyak makanan khas yang bisa ditemukan di sudut-sudut kota ini, ada dua hidangan yang selalu sukses bikin lidah bergoyang dan hati ingin kembali: Nasi Goreng Babat dan Babat Gongso.

Buat kamu yang pernah merasakan nikmatnya menyantap kedua hidangan ini di malam hari di Semarang, pasti tahu rasanya sulit melupakan kelezatannya. Apalagi saat udara mulai sejuk, dan aroma bumbu rempah mulai menggoda dari dapur kaki lima yang sibuk melayani pelanggan. Rasanya, kota ini memang tahu cara memikat lewat rasa.

Nasi Goreng Babat dan Babat Gongso

Nasi Goreng Babat dan Babat Gongso

Photo :
  • gotravelly.com

 

 

Nasi Goreng Babat, Simpel Tapi Bikin Nagih

Nasi goreng memang bisa ditemukan di mana saja, tapi Nasi Goreng Babat khas Semarang punya cerita sendiri. Yang membedakan adalah topping utamanya: babat sapi, atau jeroan bagian lambung yang diolah dengan teknik khas.

Babatnya direbus terlebih dahulu hingga empuk, kemudian digoreng sebentar agar teksturnya kenyal dan gurih. Setelah itu, baru dimasukkan dalam tumisan nasi goreng dengan bumbu yang kaya rempah. Tambahan kecap manis, irisan cabai, dan sedikit aroma asap dari wajan besi panas membuat rasanya makin menggoda.

Biasanya, Nasi Goreng Babat disajikan dengan acar timun, irisan tomat, dan kerupuk udang. Simpel, tapi kombinasi rasa gurih, manis, dan sedikit pedasnya pas banget di lidah. Makan sepiring, rasanya kurang. Apalagi kalau ditemani teh hangat manis atau es jeruk segar khas warung Semarang.

Babat Gongso, Si Pedas-Gurih yang Legendaris

Kalau Nasi Goreng Babat cocok disantap malam hari, Babat Gongso bisa dibilang makanan wajib buat para penggemar cita rasa yang kuat dan menggigit. Kata “gongso” sendiri berasal dari istilah Jawa yang berarti menumis atau menggoreng dengan bumbu.

Babat Gongso dimasak dengan bumbu merah pekat yang terbuat dari campuran bawang merah, bawang putih, cabai, tomat, dan kecap manis. Bagi yang suka pedas, bisa minta versi ekstra cabai—rasanya dijamin melek!

Tekstur babat yang empuk dan kenyal, berpadu dengan kuah kental dan bumbu rempah yang nendang, membuat makanan ini sulit dilupakan. Biasanya disajikan dengan nasi putih hangat, dan beberapa tempat juga menambahkan kikil atau paru sebagai pelengkap.

Bisa Ditemukan di Mana Saja, Tapi Rasanya Tak Pernah Sama Seperti di Semarang

Memang, kini banyak warung di luar Semarang yang menjual Nasi Goreng Babat atau Babat Gongso. Tapi ada sesuatu yang berbeda saat kita menikmatinya langsung di kota asalnya. Mungkin karena suasana, atau karena tangan-tangan lokal yang sudah terlatih mengolah babat hingga tidak bau dan lembut digigit.

Beberapa lokasi legendaris untuk mencicipi kuliner ini di Semarang antara lain:

  • Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok di dekat Jembatan Mberok, kawasan Kota Lama. Selalu ramai, apalagi malam hari.
  • Babat Gongso Pak Jabrik di daerah Simpang Lima, yang terkenal dengan rasa pedas dan aromanya yang khas.

Rindu Semarang? Mulai Dari Piringmu Dulu

Nasi Goreng Babat dan Babat Gongso bukan cuma soal makanan, tapi juga tentang kenangan. Tentang malam-malam hangat di pinggir jalan Kota Semarang, obrolan ringan sambil menunggu pesanan dimasak, dan rasa puas setelah menyantap makanan dengan bumbu sempurna.

Kalau kamu belum pernah mencobanya, pastikan dua menu ini masuk dalam daftar wajib saat berkunjung ke Semarang. Tapi buat kamu yang sudah pernah merasakannya, pasti setuju kalau dua kuliner ini benar-benar bikin kangen. Bahkan seringkali, rasa rindu itu hanya bisa terobati saat kembali mencicipinya langsung di kota asalnya.