Mengenal Richie Pratadaja: Master Chocolatier Indonesia yang Menjadi Juri Tamu di MasterChef Indonesia Season 12

- IG/wearefoodies.id
Jakarta, WISATA – Richie Pratadaja adalah seorang Master Chocolatier asal Indonesia yang telah meniti karier di dunia kuliner internasional sebelum kembali ke tanah air. Ia dikenal sebagai ahli dalam seni pembuatan cokelat dan telah bekerja di berbagai perusahaan ternama di Amerika Serikat.
Richie memulai pendidikannya di Le Cordon Bleu College of Culinary Arts-Scottsdale, tempat ia meraih penghargaan atas prestasi akademiknya. Karier profesionalnya dimulai sebagai baker di Bellagio Hotel, Las Vegas, di bawah bimbingan Chef Jean-Marie Auboine. Setelah itu, ia pindah ke New York City, bekerja di beberapa perusahaan cokelat prestisius seperti Jacques Torres Chocolate, FIKA NYC, dan Stick With Me Sweets.
Pada tahun 2017, Richie meraih pencapaian besar dengan menjadi Runner Up dalam ajang Pastry Chef of the Year, membuktikan bakat dan dedikasinya di dunia pastry dan cokelat.
Setelah delapan tahun berkarier di luar negeri, Richie kembali ke Indonesia pada tahun 2019 dan mendirikan Crio, sebuah restoran dan brand cokelat premium yang kini cukup diperhitungkan di dunia kuliner Indonesia. Nama Crio berasal dari bahasa Portugis yang berarti “menciptakan,” mencerminkan visinya dalam membangun tempat berkreasi tanpa batasan.
Di Crio, Richie menghadirkan pengalaman bersantap yang unik dengan menu tapas bergaya internasional, cokelat artisan buatan tangan, serta kue-kue spesial. Selain itu, Crio Bar menawarkan sajian koktail berbahan lokal, infusi rumahan, hingga live music jazz dan blues yang memperkaya suasana.
Pada 26 April 2025, Richie tampil sebagai juri tamu di MasterChef Indonesia Season 12, memberikan tantangan kepada para peserta untuk mereplikasi hidangan khasnya, yaitu Chocolate Bonbons. Kehadirannya di acara ini memberikan kesempatan bagi para kontestan untuk belajar langsung dari seorang ahli chocolatier.
Di media sosial, banyak netizen yang memuji keahliannya dalam mengolah cokelat dan menyebutnya sebagai "Chef Juna-nya dunia cokelat" karena ketegasan dan presisinya dalam memberikan tantangan kepada peserta. Tantangan Duplicate Dish Challenge, di mana peserta harus mereplikasi hidangan khasnya, Chocolate Bonbons, juga mendapat banyak komentar positif karena dianggap sebagai ujian yang sulit dan menarik.