Ronde Jago Salatiga: Menyantap Hangatnya Tradisi Kuliner Legendaris

Wedang Ronde Jago
Sumber :
  • https://gastronomy.salatiga.go.id/

Salatiga, WISATA - Salatiga, sebuah kota kecil nan sejuk di Jawa Tengah, menyimpan banyak cerita kuliner yang menggugah selera. Di antara sekian banyak sajian tradisionalnya, Ronde Jago berdiri sebagai ikon legendaris yang tidak boleh dilewatkan. Lebih dari sekadar minuman penghangat badan, wedang ronde ini adalah simbol ketekunan, tradisi, dan rasa yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Sejarah Panjang di Balik Nama "Jago"

Dimulai sejak tahun 1960-an, Ronde Jago awalnya merupakan kedai jamu yang berkeliling menggunakan pikulan. Nama "Jago" diambil untuk mencerminkan keberanian dan semangat juang pendirinya. Dari usaha kecil yang berkeliling kota, kedai ini kini menjadi destinasi kuliner ikonik di Salatiga, menempati lokasi strategis di Jl. Sudirman No. 9, tepat di area Pasar Raya Salatiga.

Menurut Airlangga Setia Darma Putra, generasi keempat penerus usaha ini, menjaga resep dan cita rasa asli menjadi kunci keberhasilan Ronde Jago bertahan hingga lebih dari lima dekade.

Keunikan Ronde Jago yang Membuatnya Istimewa

Ronde Jago bukan sekadar wedang ronde biasa. Setiap mangkuk disajikan dengan sentuhan khusus yang membedakannya dari ronde lainnya. Selain bahan dasar seperti ronde kenyal dari tepung ketan dengan isian kacang tanah manis, terdapat tambahan unik seperti:

  • Manisan tangkwe
  • Manisan kulit jeruk
  • Agar-agar hunkwe
  • Rumput laut

Kombinasi bahan ini memberikan rasa yang kompleks namun seimbang, menciptakan pengalaman rasa yang sulit dilupakan.

Tidak hanya itu, pelanggan juga diberi kebebasan untuk memilih tingkat kehangatan rasa jahe pada kuahnya—mulai dari kuat, sedang, hingga tanpa jahe sama sekali, sesuai selera.

Tradisi yang Tetap Hidup

Ketika Anda berkunjung ke Kedai Ronde Jago, suasananya penuh nostalgia. Meja kayu sederhana, aroma jahe yang khas, dan pramusaji yang cekatan menyiapkan pesanan menjadi daya tarik tersendiri. Dinding kedai dihiasi foto-foto selebriti yang pernah mampir, menandakan popularitas tempat ini dari waktu ke waktu.

Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau. Dengan kisaran Rp13.000 hingga Rp15.000 per mangkuk, Anda sudah bisa menikmati kehangatan tradisi yang otentik.

Inovasi Tanpa Melupakan Tradisi

Meski mempertahankan menu klasik, Angga, sebagai generasi penerus, tetap berupaya untuk mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya adalah menyesuaikan beberapa menu agar lebih relevan dengan selera anak muda.

Selain wedang ronde, wedang kacang menjadi menu andalan lainnya. Kuahnya yang terbuat dari kacang tanah yang digerus hingga menyerupai susu, menawarkan rasa gurih manis dengan tekstur lembut. Tidak seperti sajian serupa di tempat lain, wedang kacang di sini dibuat tanpa campuran susu tambahan, menjadikannya lebih otentik.

Jam Operasional dan Pengalaman Tak Terlupakan

Kedai ini buka setiap hari, mulai pukul 14.00 hingga 21.30 WIB, tanpa hari libur. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah sore hingga malam hari, saat udara Salatiga semakin sejuk, menjadikan semangkuk wedang ronde terasa lebih nikmat.

Selain wedang, Anda juga bisa menikmati kudapan khas seperti batagor, pia, gula kacang, hingga kue koya yang melengkapi pengalaman kuliner Anda.

Mengapa Harus ke Ronde Jago?

Ronde Jago bukan hanya soal rasa, tetapi juga cerita. Setiap mangkuknya adalah hasil dari kerja keras, cinta, dan dedikasi yang diwariskan selama empat generasi. Ketika Anda menyeruput kuah jahe hangat dengan aroma khas, Anda tidak hanya menikmati makanan, tetapi juga bagian dari sejarah kuliner Salatiga.

Jadi, jika Anda berkunjung ke Salatiga, jangan lupa mampir ke Ronde Jago. Rasakan sendiri bagaimana kehangatan tradisi dan rasa bertemu dalam satu mangkuk sederhana namun penuh makna.