5 Tempat Wisata JOMO di Bali yang Menjadi Tren Wisata Baru: Perpaduan Etnaprana Tourism dan Stoicism

Seseorang Menikmati JOMO, Retret Meditasi di Ubud Bali
Sumber :
  • Image Creator bing/Handoko

Bali, WISATA - Bali, yang dikenal sebagai destinasi wisata internasional dengan keindahan alam dan budayanya, kini menghadirkan tren baru yang semakin digemari wisatawan, yaitu wisata JOMO (Joy of Missing Out). Tren ini bertujuan untuk menikmati ketenangan dan kebahagiaan sederhana tanpa terikat pada dunia digital atau media sosial, serta selaras dengan konsep Etnaprana dan filsafat Stoicisme yang mengutamakan kedamaian batin dan kebijaksanaan.

Di bawah ini, kami sajikan lima tempat wisata JOMO di Bali yang memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati keheningan dan keseimbangan batin, menjauh dari hiruk-pikuk kehidupan modern. Tempat-tempat ini memadukan Etnaprana Tourism yang menekankan kesejahteraan holistik dengan praktik Stoicisme, menciptakan pengalaman liburan yang mendalam dan bermakna.

1. Desa Munduk – Retreat di Tengah Pegunungan

Terletak di dataran tinggi Bali utara, Desa Munduk menawarkan pemandangan pegunungan hijau, air terjun yang menakjubkan, dan suasana pedesaan yang tenang. Bagi wisatawan yang ingin merasakan ketenangan tanpa distraksi teknologi, Desa Munduk adalah pilihan sempurna. Di sini, wisatawan dapat menikmati retreat meditasi, trekking di hutan, dan menikmati keindahan air terjun yang masih asri.

Menginap di pondok tradisional yang sederhana dan jauh dari sinyal internet menjadi pilihan ideal untuk melatih diri dalam prinsip Stoicisme, seperti melepaskan kebutuhan akan kesenangan duniawi dan fokus pada pemenuhan batin. Keindahan alami Desa Munduk membuatnya menjadi salah satu destinasi unggulan untuk wisata JOMO di Bali.

2. Ubud – Meditasi dan Ketenangan di Tengah Alam

Ubud telah lama dikenal sebagai pusat seni dan spiritual Bali. Terkenal dengan sawah berundak, sungai yang tenang, dan hutan hujan tropis, Ubud menjadi tempat ideal untuk wisata JOMO. Pengalaman Etnaprana Tourism di Ubud menggabungkan aktivitas seperti yoga, meditasi, serta terapi kesehatan menggunakan bahan-bahan alami dari tumbuhan obat dan rempah lokal.

Wisatawan dapat memilih untuk tinggal di penginapan eco-friendly yang terletak di tepi hutan atau sawah, memungkinkan mereka untuk terhubung dengan alam dalam kedamaian yang mendalam. Praktik meditasi di Ubud membantu wisatawan memahami konsep Stoicisme dengan melepaskan hal-hal di luar kendali mereka dan fokus pada momen saat ini.

3. Gunung Batur – Mendaki di Saat Matahari Terbit

Mendaki Gunung Batur pada dini hari untuk menyaksikan matahari terbit adalah salah satu pengalaman wisata yang menawarkan kedamaian dan keheningan luar biasa. Di sini, wisatawan dapat mengagumi keindahan alam tanpa gangguan teknologi dan menikmati momen intim dengan alam.

Perjalanan mendaki yang membutuhkan fokus dan ketenangan dapat dianggap sebagai salah satu latihan Stoicisme. Bagi banyak orang, mendaki Gunung Batur bukan hanya soal melihat matahari terbit, tetapi juga merasakan kepuasan dalam pencapaian dan melepaskan ego. Kesederhanaan pengalaman ini sejalan dengan prinsip JOMO, di mana wisatawan dapat menemukan kebahagiaan tanpa perlu memamerkannya di media sosial.

4. Desa Pemuteran – Menyelam dan Terapi Laut

Pemuteran di Bali Barat adalah destinasi yang menawarkan ketenangan dengan pantai-pantai indah dan keindahan bawah laut yang luar biasa. Terletak jauh dari pusat wisata yang ramai, Desa Pemuteran menjadi pilihan ideal untuk wisatawan yang mencari ketenangan. Kegiatan snorkeling dan menyelam di sini memungkinkan wisatawan menikmati pemandangan terumbu karang yang indah tanpa gangguan keramaian.

Konsep JOMO diterapkan dengan menikmati aktivitas menyelam dan merasakan ketenangan laut. Tidak ada notifikasi atau media sosial, hanya momen yang penuh kedamaian di bawah laut. Selain itu, Pemuteran juga menawarkan pengalaman terapi laut dan perawatan spa tradisional yang menggunakan bahan-bahan alami, sesuai dengan konsep Etnaprana.

5. Sidemen – Perpaduan Antara Alam dan Tradisi Bali

Sidemen adalah desa kecil yang terletak di timur Bali, menawarkan panorama sawah hijau yang menyejukkan, sungai yang tenang, dan suasana pedesaan yang autentik. Destinasi ini cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana damai sambil merasakan kehidupan tradisional Bali. Di Sidemen, wisatawan dapat melakukan aktivitas seperti meditasi, trekking di sawah, dan menikmati makanan tradisional dari bahan-bahan organik lokal.

Sidemen adalah tempat di mana konsep Etnaprana dan Stoicisme dapat terintegrasi dengan sempurna. Wisatawan dapat belajar menghargai kesederhanaan hidup dan menemukan kedamaian dalam keheningan, jauh dari keramaian dan tekanan sosial. Di sini, setiap langkah perjalanan adalah refleksi tentang pentingnya kesadaran akan diri sendiri dan penerimaan atas kondisi hidup yang ada.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan untuk detoksifikasi dari media sosial dan teknologi, tren wisata JOMO yang berpadu dengan Etnaprana dan nilai Stoicisme menawarkan pengalaman liburan yang unik di Bali. Tren ini bukan hanya soal melepaskan diri dari dunia digital, tetapi juga kesempatan untuk menemukan kembali kebahagiaan sederhana dan kedamaian batin.

Bali dengan pesonanya menawarkan berbagai destinasi yang cocok untuk wisata JOMO, di mana wisatawan dapat terhubung dengan alam, mempraktikkan mindfulness, dan mempelajari kearifan lokal yang mendalam. Dari Desa Munduk hingga Sidemen, setiap tempat memberikan pengalaman yang memperkaya jiwa dan menciptakan kenangan yang bermakna.