Parade Padaw Tuju Dulung di Festival Iraw Tengkayu: Tradisi yang Menghanyutkan Berkah ke Laut

Festival Iraw Tengkayu di Tarakan
Sumber :
  • Kemenparekraf

Tarakan, WISATA - Festival Iraw Tengkayu yang diadakan setiap tahun di Tarakan selalu menghadirkan nuansa magis yang mampu memikat siapa saja yang hadir. Salah satu acara yang paling dinantikan dalam festival ini adalah Parade Padaw Tuju Dulung, sebuah prosesi budaya yang sangat bermakna bagi suku Tidung. Dengan diiringi doa dan harapan, prosesi pelarungan perahu ini menjadi simbol syukur masyarakat Tidung kepada leluhur dan alam.

Tradisi Parade Padaw Tuju Dulung

Padaw Tuju Dulung adalah sebuah perahu yang memiliki struktur unik dengan tujuh tingkat yang disusun dengan penuh makna. Tujuh tingkat tersebut melambangkan jumlah hari dalam seminggu, menggambarkan perjalanan hidup manusia yang terus berulang. Parade Padaw Tuju Dulung diawali dengan arak-arakan keliling kota, diikuti oleh para tokoh adat, masyarakat, dan pengunjung yang ikut merasakan semangat dalam perayaan ini.

Setelah diarak, perahu akan dibawa menuju laut dan dihanyutkan sebagai simbol pengabdian kepada leluhur serta rasa syukur atas segala berkah yang diterima masyarakat selama setahun terakhir. Tradisi ini bukan sekadar sebuah ritual, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan kepada alam yang telah memberikan kehidupan dan kesejahteraan bagi suku Tidung.

Pekan Kebudayaan dan Pawai Budaya

Sebelum prosesi Padaw Tuju Dulung, Festival Iraw Tengkayu menggelar Pekan Kebudayaan Daerah selama lima hari. Dalam pekan ini, pengunjung dapat menyaksikan berbagai kegiatan budaya yang sarat makna, seperti tarian adat, pertunjukan musik tradisional, hingga lomba-lomba khas yang melibatkan masyarakat dari berbagai usia. Semua kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Tidung dan Kalimantan Utara kepada khalayak luas.

Pada hari berikutnya, digelar Pawai Budaya yang menampilkan aneka kesenian dan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Pawai ini diikuti oleh perwakilan dari organisasi, perusahaan, dan sekolah-sekolah di Tarakan, sehingga menambah semarak dan keberagaman dalam perayaan tersebut.

Pelestarian Nilai Budaya dan Pendidikan Generasi Muda

Festival Iraw Tengkayu memiliki peran penting dalam melestarikan budaya lokal. Dengan melibatkan pelajar dalam prosesi tarian kolosal yang melibatkan 250 penari dari berbagai sekolah, festival ini memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga nilai-nilai budaya. Para pelajar ini tidak hanya belajar menari, tetapi juga mengenal filosofi dan cerita di balik setiap gerakan dan ritual.

Bagi masyarakat Tidung, festival ini adalah sebuah medium untuk mengenalkan tradisi kepada generasi muda, sehingga nilai-nilai leluhur tetap hidup dan tidak terlupakan. Pelibatan generasi muda dalam festival ini memperlihatkan upaya masyarakat dalam memastikan bahwa budaya mereka tetap terjaga, meskipun zaman terus berkembang.

Makna Spiritualitas dan Penghormatan kepada Leluhur

Festival Iraw Tengkayu juga merupakan perwujudan dari penghormatan masyarakat kepada leluhur mereka. Prosesi pelarungan Padaw Tuju Dulung melambangkan permohonan dan doa masyarakat agar tahun yang akan datang dipenuhi dengan berkah dan kesejahteraan. Setiap tahunnya, pelarungan ini menjadi saat yang paling dinantikan oleh masyarakat, yang hadir dengan penuh semangat untuk menyaksikan dan turut mendoakan kebaikan bersama.

Dengan nilai spiritualitas yang tinggi, festival ini membuktikan bahwa kebudayaan bukan hanya soal kesenian atau tradisi, tetapi juga tentang hubungan manusia dengan alam dan leluhur. Festival Iraw Tengkayu menjadi bukti bahwa tradisi dapat menjadi sumber inspirasi dan pengikat yang kuat dalam komunitas.

Festival Iraw Tengkayu sebagai Destinasi Wisata Budaya

Berkat masuknya Festival Iraw Tengkayu dalam Karisma Event Nusantara, festival ini mendapatkan perhatian yang lebih besar dari wisatawan dan media. Pemerintah setempat juga melihat festival ini sebagai peluang untuk mempromosikan Tarakan sebagai salah satu destinasi wisata budaya di Kalimantan Utara. Keberadaan wisatawan dalam festival ini bukan hanya menambah semarak acara, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.

Para wisatawan yang hadir dapat merasakan secara langsung keunikan budaya suku Tidung, serta menikmati keindahan alam Tarakan yang eksotis. Dari sini, festival ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Tarakan, sekaligus mendukung pelestarian budaya yang ada.