YOGYAKARTA: Kreatif, Warga Poncosari Sulap Limbah Kayu Jadi Lukisan Tiga Dimensi
- bantulkab.go.id
Yogyakarta, WISATA – Limbah kayu bagi kebanyakan orang, dimanfaatkan sebagai kayu bakar.
Namun bagi Sukito, warga Wonotingal, Poncosari, Srandakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, limbah kayu dimanfaatkan menjadi kerajinan lukisan kayu tiga dimensi yang apik.
Sukito mulai membuat kerajinan pada tahun 2021.
Kini, Sukito sudah menghasilkan tujuh buah lukisan kayu tiga dimensi.
Dari ketujuh lukisan kayu yang dibuatnya, sudah ada satu yang terjual, senilai Rp400 ribu dengan ukuran 30 x 50 centimeter.
“Inspirasi pembuatan kerajinan ini, dari apa yang saya lihat di lingkungan alam sekitar saya. Proses pembuatan lukisan kayu tiga dimensi ini memakan waktu kurang lebih satu bulan, tergantung ukuran dan kerumitannya,” ujar Sukito.
Selama ini, Sukita berburu kayu limbah laut di seputaran Pantai Pandansimo dan Pantai Pandansari.
Kayu limbah laut dipilihnya sebagai bahan baku karena rayap tidak suka kayu yang sudah terendam air asin, sehingga lebih tahan lama.
Untuk pembuatan lukisan kayu ini, tidak menggunakan paku karena mudah korosi.
Panewu Srandakan, Sarjiman yang meninjau langsung proses pembuatan lukisan kayu ini, mengapresiasi produk kerajinan ini karena memanfaatkan limbah laut menjadi barang yang lebih bernilai.
“Harapannya dengan dipublikasikan, kerajinan lukisan kayu ini lewat berbagai media akan semakin dikenal oleh masyarakat, dan ke depannya, kerajinan ini bisa diapresiasi sebagai salah satu craft unggulan Kabupaten Bantul,” tuturnya.
Sementara itu Ikhsan Nurdin, tokoh pemuda di Srandakan menyatakan, limbah kayu merupakan salah satu sampah yang merusak pemandangan di pantai.
Untuk itu, memanfaaatkan limbah kayu menjadi kerajinan lukisan tiga dimensi turut mendukung Bantul bersih sampah 2025.
“Semoga yang dilakukan Pak Sukito ini dapat menginspirasi masyarakat, karena mengolah sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat,” pungkas Ikhsan.
(Sumber: bantulkab.go.id)