YOGYAKARTA: Wadah Srawung Masyarakat Lewat Gerak Tari Itu Bernama Kampung Menari
Senin, 10 Juni 2024 - 19:00 WIB
Sumber :
- warta.jogjakota.go.id
Yogyakarta, WISATA – Lebih dari seribu penari yang berasal dari 169 kampung se-Kota Yogyakarta, meramaikan Gebyar Kampung Menari pada hari Minggu (9/6/2024) sore, di Taman Budaya Embung Giwangan.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto mengatakan, Gebyar Kampung Menari menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya dalam bentuk seni tari, khususnya bagi generasi muda agar budaya adiluhung yang dimiliki Kota Yogya dapat terus dijaga keberlanjutannya.
Menurut Sugeng, antusiasme penari dari 169 kampung menjadi satu bentuk kepedulian masyarakat yang dilakukan dengan aksi nyata, dalam menjaga dan melestarikan seni budaya lokal, serta dipadukan dengan kreativitas setiap kampung dalam mengkreasikan seni tari yang ditampilkan.
Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti menjelaskan, selain dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 Pemkot, acara tersebut juga untuk mewadahi potensi para seniman ataupun penari dari seluruh kampung di Kota Yogya.
"Kami telah memulai Kampung Menari pada tahun 2023, dan acara Gebyar ini menjadi kali kedua diselenggarakan sebagai agenda tahunan, di mana setiap kampung diberikan satu instruktur tari, untuk menjadi mentor bagi warga tanpa batasan gender, usia dan latar belakang, anak-anak, remaja, orang tua, semua bisa ikut terlibat," jelasnya.
Dengan mengangkat semangat srawung khas Yogya, Gebyar Kampung Menari mengajak masyarakat untuk menarikan Tari Jampi Jogja secara massal, yang juga menjadi bentuk apresiasi kepada masyarakat dalam seni tari, untuk bersama-sama menciptakan interaksi sosial serta memperkuat rasa solidaritas, serta menghidupkan suasana di wilayah agar lebih harmoni," terangnya.
"Untuk persiapan intens Gebyar Kampung Menari sekitar dua minggu, dan harapannya di tahun depan bisa kembali dilaksanakan dengan peserta yang lebih banyak lagi, supaya semakin banyak masyarakat yang ikut melestarikan dan menjaga seni budaya lokal Yogyakarta," ungkapnya.
(Sumber: warta.jogjakota.go.id)