Tantangan Sepakbola Indonesia: Minimnya Infrastruktur dan Pengembangan Bakat
- viva.co.id
Potensi Sepakbola Wanita
PSSI memiliki blue print untuk mengembangkan sepakbola wanita di Indonesia. Mereka menargetkan Indonesia bisa menembus Piala Dunia pada tahun 2035 dan menjadi juara Piala Asia pada tahun 2038. Namun, target ini dianggap banyak orang sebagai tantangan besar mengingat minimnya kompetisi yang ada untuk sepakbola wanita dalam beberapa tahun terakhir.
Klub-klub Liga 1 juga dianggap kurang serius dalam mengembangkan sepakbola wanita karena terkendala masalah biaya. Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI), Souraiya Farina, menyampaikan bahwa dari 171 klub sepakbola putri yang ada, hanya sebagian kecil yang fokus memenuhi persyaratan lisensi klub.
Farina menegaskan bahwa PSSI harus serius dalam mendorong klub-klub tersebut untuk menjadi profesional dan mengembangkan kategori usia seperti U-13 dan U-15.
"Ada 171 klub homogen, jangan disia-siakan. Ada 49 yang fokus dan itu bukan klub Liga 1 putra, tapi klub homogen putri yang punya U-13 dan U-15. Masing-masing 20 pemain di setiap kategori," ujar Farina.
Profesionalisme klub sepakbola di Indonesia menjadi sorotan, termasuk di Liga 1. Setiap tahunnya, hanya beberapa klub yang memenuhi syarat lisensi AFC. Namun, PSSI kerap memberikan kelonggaran kepada klub-klub yang tidak memenuhi syarat.
Dex Glenniza, seorang pengamat sepakbola, menyarankan PSSI untuk mencontoh Australia dalam meningkatkan profesionalisme klub dengan memperbaiki lisensi AFC dan FIFA.