Studi Baru Ungkap Peran Tersembunyi Bima Sakti dalam Mitologi Mesir

Galaksi Bima Sakti
Sumber :
  • Instagram/spaceviews

Malang, WISATA – Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Astronomical History and Heritage telah mengungkap hubungan menawan antara dewi langit Mesir kuno Nut dan galaksi kita, Bima Sakti

Peradaban Mesir kuno, yang terkenal karena pengamatannya yang tajam terhadap alam angkasa, mengaitkan fenomena astronomi dengan sempurna ke dalam narasi keagamaan, mitologi dan praktik ketepatan waktu. Meskipun penghormatan mereka terhadap matahari, bulan dan planet sudah terdokumentasi dengan baik, peran Bima Sakti dalam budaya Mesir masih sulit dipahami. 

Dengan memanfaatkan beragam teks Mesir kuno seperti Teks Piramida, Teks Peti Mati dan Kitab Nut, serta simulasi astronomi tingkat lanjut, penelitian ini menyajikan argumen yang meyakinkan bahwa Nut, dewi langit, bintang dan alam semesta , berfungsi sebagai representasi simbolis Bima Sakti. 

Nut, yang sering digambarkan sebagai wanita berhias bintang yang membungkuk di atas kakaknya Geb, dewa bumi, memainkan peran penting dalam kosmologi Mesir. Dia melindungi bumi dari kekosongan yang mengganggu dan mengatur siklus matahari, secara simbolis menelan matahari saat senja dan melahirkannya saat fajar. Meskipun teks-teks kuno dan bukti arkeologi telah lama menunjukkan kemahiran orang Mesir dalam mengamati benda-benda langit, peran sebenarnya dari Bima Sakti dalam pandangan dunia keagamaan mereka masih sulit dipahami. 

Studi tersebut menyatakan bahwa selama musim dingin, Bima Sakti menyinari lengan Nut yang terentang, sedangkan di musim panas, Bima Sakti menelusuri tulang punggungnya melintasi langit. Koreografi surgawi ini, yang menggemakan ritme siklus musim, menegaskan kehadiran ilahi Nut di langit malam. 

Eksplorasi Dr. Graur ke dalam simbolisme multifaset Nut melampaui batas-batas Mesir kuno, mengungkapkan kesamaan yang mencolok dengan beragam interpretasi budaya tentang Bima Sakti. Khususnya, peran Nut dalam membimbing jiwa-jiwa yang telah meninggal menuju akhirat dan hubungannya dengan migrasi burung tahunan sejalan dengan motif serupa yang ditemukan dalam kepercayaan penduduk asli Amerika Utara dan Tengah, serta dalam cerita rakyat Finlandia dan Baltik. 

Dengan menjembatani bidang astrofisika dan Egyptology, penelitian ini menandai langkah penting menuju katalogisasi dan mempelajari mitologi multikultural Bima Sakti.