Konsepsi Hubungan Individu dan Masyarakat Aristoteles dalam "Nikomakhos Etika"
- Handoko/Istimewa
Malang, WISATA - Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno yang terkenal, menyajikan pandangannya tentang hubungan antara individu dan masyarakat dalam karyanya yang terkenal, "Nikomakhos Etika." Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi konsepsi Aristoteles tentang bagaimana individu dan masyarakat saling berkaitan menurut "Nikomakhos Etika," serta relevansinya dalam konteks sosial dan moral modern.
Pemahaman Aristoteles tentang Hubungan Individu dan Masyarakat
Dalam "Nikomakhos Etika," Aristoteles mengajarkan bahwa individu dan masyarakat saling berkaitan dan saling memengaruhi satu sama lain. Baginya, masyarakat adalah kolektivitas individu yang memiliki tujuan bersama untuk mencapai kebaikan bersama. Sebaliknya, individu membutuhkan masyarakat untuk berkembang dan mencapai potensi mereka secara penuh.
Peran Kebajikan dalam Hubungan Individu dan Masyarakat
Aristoteles mengemukakan bahwa kebajikan (arete) merupakan kualitas yang penting baik bagi individu maupun masyarakat. Kebajikan moral seperti keberanian, kedermawanan, dan keadilan adalah sifat-sifat yang diperlukan untuk membangun masyarakat yang baik dan harmonis. Sementara itu, kebajikan intelektual seperti kebijaksanaan praktis membantu individu membuat keputusan yang bertanggung jawab dalam konteks sosial.
Konsep Keadilan dalam "Nikomakhos Etika"
Salah satu aspek penting dalam hubungan individu dan masyarakat menurut Aristoteles adalah konsep keadilan. Aristoteles membagi keadilan menjadi dua jenis: keadilan distributif dan keadilan korektif. Keadilan distributif berkaitan dengan distribusi sumber daya dan kesempatan secara adil di dalam masyarakat, sementara keadilan korektif berkaitan dengan pengaturan kembali ketidaksetaraan yang terjadi.