Filsafat Jawa "Wruh ingkang sejatine urip, urip ingkang sejatine wruh" - Ki Ageng Pengging
- Image Creator/Handoko
Secara harfiah, kalimat tersebut dapat diterjemahkan sebagai "Mengetahui hakikat hidup berarti hidup dalam pengetahuan." Namun, makna yang terkandung di dalamnya jauh lebih luas daripada sekadar terjemahan tersebut.
Mari kita uraikan perkataan ini menjadi dua bagian:
- "Wruh ingkang sejatine urip" (Mengetahui hakikat hidup)
Bagian pertama ini mengajak kita untuk senantiasa mencari dan memahami makna sejati kehidupan. Apa tujuan kita ada di dunia ini? Apa yang membuat hidup kita berharga?
Pertanyaan-pertanyaan ini mendorong kita untuk berkontemplasi, introspeksi, dan menggali nilai-nilai yang kita yakini.
- "Urip ingkang sejatine wruh" (Hidup dalam pengetahuan)
Bagian kedua ini menekankan pentingnya menjalani hidup dengan didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang dimaksud bukan hanya sebatas ilmu duniawi, melainkan juga mencakup pengetahuan spiritual dan moral.