"Kebahagiaan Sejati Hanya Bisa Ditemukan dalam Kebebasan Diri dari Keterikatan." - Yang Zhu

Tokoh Filsafat Cina
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Warisan dan Relevansi Modern

Meskipun filsafat Yang Zhu tidak mendapat pengakuan sebanyak Konfusianisme atau Taoisme dalam sejarah filsafat Cina, gagasannya tentang kebebasan pribadi dan kebahagiaan masih relevan hingga hari ini. Di era modern yang serba cepat dan penuh tekanan, gagasan tentang memprioritaskan kebahagiaan pribadi dan pembebasan dari keterikatan eksternal dapat menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.

Pemikiran Yang Zhu mengingatkan kita akan pentingnya untuk menghargai diri sendiri dan mengejar kebahagiaan sesuai dengan nilai-nilai pribadi kita. Ini juga mengingatkan kita akan pentingnya mempertahankan kebebasan pribadi dalam menghadapi tekanan eksternal dan ekspektasi sosial. Dengan merenungkan ajaran-ajaran Yang Zhu, kita dapat menemukan makna yang lebih dalam dalam pencarian kebahagiaan dan pemenuhan diri.

Yang Zhu, dengan filsafatnya yang menekankan kebahagiaan dan kebebasan pribadi, telah meninggalkan warisan yang penting dalam sejarah filsafat Cina. Kutipan terkenalnya tentang kebahagiaan yang hanya bisa ditemukan dalam kebebasan diri dari keterikatan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang dalam mengejar kehidupan yang lebih bermakna. Filosofi "Yangism" mengajarkan kita untuk menghargai diri sendiri dan memprioritaskan kebahagiaan pribadi, tanpa terikat oleh tuntutan atau harapan dari luar.