UGM Gandeng TNI AD, Siap Kenalkan Budi Daya Ternak Domba di Kalangan Prajurit
- ugm.ac.id
Yogyakarta, WISATA – Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) TNI, siap bekerja sama dalam pengenalan dan pengembangan budi daya peternakan domba di kalangan prajurit TNI untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Hal itu mengemuka dalam penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara Fakultas Peternakan UGM, Forum Ketahanan dan Pembangunan Nasional (Forhannas), dan Pusat Teritorial Angkatan Darat TNI di ruang auditorium Fakultas Peternakan UGM, Sabtu (27/1/2924).
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., menyatakan siap mendukung inisiatif dari TNI AD sebagai upaya untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan, mobilisasi sumber daya, dan akses pasar, serta membina kemitraan yang saling menguntungkan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dalam hal memperkuat ketahanan pangan.
Gedung Fakultas Peternakan UGM
- fapet.ugm.ac.id
Pengembangann peternakan domba di kalangann prajurit TNI, menurut Dekan, secara tidak langsung ikut memberdayakan prajurit untuk menjadi wirausahawan mandiri dan menjadi agen perubahan yang positif, dalam menciptakan manfaat sosial-ekonomi yang nyata bagi masyarakat.
"Termasuk nantinya dalam mendorong penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, ketahanan pangan, dan pembangunan pedesaan, sehingga memperkuat jalinan ketahanan nasional dan ikatan sosial,” jelas Dekan Budi.
Bagi Dekan, upaya pengenalan program peternakan domba untuk para prajurit TNI AD ini sekaligus menegaskan komitmen Fakultas Peternakan UGM dalam rangka diseminasi ilmu pengetahuan kepada berbagai kalangan masyarakat dengan menjunjung prinsip-prinsip persatuan, ketahanan, dan pengabdian kepada bangsa.
Sementara itu, Brigadir Jenderal TNI, Anan Nurakhman, S.I.P, selaku Kapoksahli PUSTERAD TNI mengatakan, TNI AD terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong kemandirian terutama dalam bidang pangan.
Ia menyatakan potensi sektor pertanian, khususnya peternakan domba, sebagai upaya juga untuk memberdayakan prajurit TNI sekaligus memajukan ketahanan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan ancaman krisis pangan global.
“Melalui integrasi strategis peternakan domba, kami bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemandirian, kewirausahaan, dan tanggung jawab sosial di antara prajurit kami sekaligus berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan ketahanan bangsa Indonesia,” katanya.
Program untuk meningkatkan kemandirian ekonomi para prajurit TNI ini, menurut Anan, bukan sebagai kegiatan bisnis untuk kepentingan pribadi atau perorangan, sebab hal itu dilarang menurut Pasal 39 UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Sebaliknya, ia mendorong lahirnya kewirausahaan sosial yang bertujuan untuk sosial kemasyarakatan.
“Dalam hal ini misi untuk penguatan kehidupan prajurit bersama rakyat,” pungkasnya.
(Sumber: ugm.ac.id)