Tradisi Natal Penuh Damai di Berbagai Negara dengan Penduduk Mayoritas Muslim

Suasana Natal
Sumber :
  • pixabay

WISATA – Bulan Desember identik dengan perayaan Natal, yaitu hari raya umat Kristiani di seluruh dunia yang diperingati setiap tanggal 25 Desember. Biasanya Ibadah Natal dilakukan pada tanggal 24 Desember malam dan 25 Desember pagi, Namun beberapa gereja Ortodoks merayakan Natal pada tanggal lain.

Dengan dasar saling menghormati dan toleransi umat beragama, beberapa negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam, menghargai dan menghormati perayaan ini. Jika di Indonesia Anda telah merasakan bagaimana umat Kristiani merayakan Natal, Berikut dirangkum dari berbagai sumber, beberapa negara muslim di dunia yang memiliki kebiasaan natal yang unik dan menarik.

Suriah: Suriah adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam (sekitar 87%), tetapi juga memiliki minoritas Kristen (sekitar 10%). Natal di Suriah dirayakan dengan penuh sukacita dan damai, terutama setelah mengalami perang saudara yang berkepanjangan. Pada malam Natal, warga Kristen berkumpul di gereja-gereja untuk melakukan ibadah dan menyanyikan lagu-lagu Natal. Mereka juga menyalakan lampu pohon Natal yang berwarna-warni di alun-alun kota, seperti di Aleppo dan Damaskus. Anak-anak berpakaian seperti Sinterklas dan berparade di jalan-jalan. Di rumah-rumah, warga Kristen menyiapkan makanan khas Natal, seperti ayam panggang, kue, dan buah-buahan. Mereka juga saling bertukar hadiah dan ucapan selamat Natal.

Aleppo

Photo :
  • pixabay

Irak: Irak adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam (sekitar 95%), dan beragama Kristen (sekitar 0,8%). Natal di Irak dirayakan dengan penuh harapan dan optimisme, terutama setelah menghadapi ancaman dan kekerasan dari kelompok ISIS. Pada tahun 2018, pemerintah Irak mengumumkan bahwa Natal menjadi hari libur resmi di seluruh Irak, sebagai bentuk penghargaan dan toleransi terhadap warga Kristen. Pada malam Natal, warga Kristen berkumpul di gereja-gereja untuk melakukan ibadah dan menyanyikan lagu-lagu Natal. Mereka juga menyalakan lilin dan membaca doa untuk perdamaian dan keselamatan. Di rumah-rumah, warga Kristen menyiapkan makanan khas Natal, seperti kalkun panggang, kue, dan kopi.

Irak

Photo :
  • pixabay

Yordania: Negara ini mempunyai penduduk beragama Islam (sekitar 93%), dan beragama Kristen (sekitar 4%). Natal di Yordania dirayakan dengan penuh kegembiraan dan keramaian, terutama di kota-kota seperti Amman dan Madaba. Pada malam Natal, warga Kristen berkumpul di gereja-gereja untuk melakukan ibadah dan menyanyikan lagu-lagu Natal. Mereka juga menyalakan lampu pohon Natal yang indah dan megah di tempat-tempat umum, seperti di pusat perbelanjaan dan hotel. Anak-anak berpakaian seperti Sinterklas dan berbagi permen dan cokelat kepada orang-orang. Di rumah-rumah, warga Kristen menyiapkan makanan khas Natal, seperti daging kambing, kue, dan anggur. Namun beredar informasi (jawaban.com) bahwa sehubungan dengan adanya konflik perang, Perayaan Natal tahun ini ditiadakan

Amman

Photo :
  • pixabay

Perayaan Natal di negara-negara yang mayoritas muslim di dunia menunjukkan bahwa perbedaan agama tidak menghalangi rasa hormat dan kasih sayang antara sesama manusia. Perayaan Natal juga menjadi kesempatan untuk berdoa dan bersyukur atas nikmat dan rahmat yang telah diberikan oleh Tuhan

WISATA – Bulan Desember identik dengan perayaan Natal, yaitu hari raya umat Kristiani di seluruh dunia yang diperingati setiap tanggal 25 Desember. Biasanya Ibadah Natal dilakukan pada tanggal 24 Desember malam dan 25 Desember pagi, Namun beberapa gereja Ortodoks merayakan Natal pada tanggal lain.

Dengan dasar saling menghormati dan toleransi umat beragama, beberapa negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam, menghargai dan menghormati perayaan ini. Jika di Indonesia Anda telah merasakan bagaimana umat Kristiani merayakan Natal, Berikut dirangkum dari berbagai sumber, beberapa negara muslim di dunia yang memiliki kebiasaan natal yang unik dan menarik.

Suriah: Suriah adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam (sekitar 87%), tetapi juga memiliki minoritas Kristen (sekitar 10%). Natal di Suriah dirayakan dengan penuh sukacita dan damai, terutama setelah mengalami perang saudara yang berkepanjangan. Pada malam Natal, warga Kristen berkumpul di gereja-gereja untuk melakukan ibadah dan menyanyikan lagu-lagu Natal. Mereka juga menyalakan lampu pohon Natal yang berwarna-warni di alun-alun kota, seperti di Aleppo dan Damaskus. Anak-anak berpakaian seperti Sinterklas dan berparade di jalan-jalan. Di rumah-rumah, warga Kristen menyiapkan makanan khas Natal, seperti ayam panggang, kue, dan buah-buahan. Mereka juga saling bertukar hadiah dan ucapan selamat Natal.

Aleppo

Photo :
  • pixabay

Irak: Irak adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam (sekitar 95%), dan beragama Kristen (sekitar 0,8%). Natal di Irak dirayakan dengan penuh harapan dan optimisme, terutama setelah menghadapi ancaman dan kekerasan dari kelompok ISIS. Pada tahun 2018, pemerintah Irak mengumumkan bahwa Natal menjadi hari libur resmi di seluruh Irak, sebagai bentuk penghargaan dan toleransi terhadap warga Kristen. Pada malam Natal, warga Kristen berkumpul di gereja-gereja untuk melakukan ibadah dan menyanyikan lagu-lagu Natal. Mereka juga menyalakan lilin dan membaca doa untuk perdamaian dan keselamatan. Di rumah-rumah, warga Kristen menyiapkan makanan khas Natal, seperti kalkun panggang, kue, dan kopi.

Irak

Photo :
  • pixabay

Yordania: Negara ini mempunyai penduduk beragama Islam (sekitar 93%), dan beragama Kristen (sekitar 4%). Natal di Yordania dirayakan dengan penuh kegembiraan dan keramaian, terutama di kota-kota seperti Amman dan Madaba. Pada malam Natal, warga Kristen berkumpul di gereja-gereja untuk melakukan ibadah dan menyanyikan lagu-lagu Natal. Mereka juga menyalakan lampu pohon Natal yang indah dan megah di tempat-tempat umum, seperti di pusat perbelanjaan dan hotel. Anak-anak berpakaian seperti Sinterklas dan berbagi permen dan cokelat kepada orang-orang. Di rumah-rumah, warga Kristen menyiapkan makanan khas Natal, seperti daging kambing, kue, dan anggur. Namun beredar informasi (jawaban.com) bahwa sehubungan dengan adanya konflik perang, Perayaan Natal tahun ini ditiadakan

Amman

Photo :
  • pixabay

Perayaan Natal di negara-negara yang mayoritas muslim di dunia menunjukkan bahwa perbedaan agama tidak menghalangi rasa hormat dan kasih sayang antara sesama manusia. Perayaan Natal juga menjadi kesempatan untuk berdoa dan bersyukur atas nikmat dan rahmat yang telah diberikan oleh Tuhan