Niccolò Machiavelli: Antara Kekuasaan, Manipulasi, dan Kejeniusan

- Image Creator/Handoko
Salah satu tuduhan yang paling sering diarahkan kepada Machiavelli adalah bahwa ia mempromosikan manipulasi sebagai strategi kekuasaan utama. Tidak bisa disangkal, dalam Il Principe, ia menyarankan pemimpin untuk menjadi seperti rubah (cerdik) dan singa (kuat), dua sifat yang melambangkan kelicikan dan kekuatan.
Namun, dalam konteks sejarah Italia pada saat itu—yang penuh dengan kudeta, perang antar negara kota, dan dominasi gereja—pemikiran Machiavelli bisa dipahami sebagai upaya untuk menghindari kekacauan dan menciptakan ketertiban.
Dengan kata lain, manipulasi dalam politik tidak selalu jahat, melainkan terkadang diperlukan untuk mengalahkan lawan yang lebih kejam atau menjaga keutuhan negara.
Kejeniusan yang Melampaui Zamannya
Apa yang membuat Machiavelli disebut sebagai jenius?
1. Keberanian menyuarakan kenyataan politik yang pahit.