Tim Ferriss dan Seni Berkata 'Tidak' untuk Menjaga Fokus

Tim Ferriss Tokoh Stoicisme Modern
Tim Ferriss Tokoh Stoicisme Modern
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Tim Ferriss mengadopsi prinsip Pareto, atau hukum 80/20, untuk menentukan apa yang pantas mendapat perhatian. Dalam praktiknya, ia akan menanyakan: “Apakah ini akan memberi dampak besar bagi hidup saya dalam lima tahun ke depan?” Jika jawabannya tidak, maka ia tak segan menolaknya.

Ferriss menilai bahwa terlalu banyak informasi dan permintaan akan menguras kapasitas otak kita untuk mengambil keputusan. Dengan memangkas sumber gangguan, ia bisa menjaga kejernihan berpikir dan membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.

Menghindari Perangkap “FOMO”

Fear of Missing Out (FOMO) adalah fenomena psikologis yang makin kuat di era media sosial. Banyak orang takut tertinggal tren, melewatkan peluang bisnis, atau tidak dianggap ‘relevan’ jika tidak ikut serta dalam setiap acara atau proyek.

Ferriss justru mengajarkan untuk memilih ‘JOMO’—Joy of Missing Out. Ia menemukan kedamaian dalam tidak tahu segala hal, tidak hadir di semua tempat, dan tidak terlibat dalam semua pembicaraan. Fokusnya bukan pada mengikuti kerumunan, tapi menciptakan dampak nyata dari hal yang ia kuasai.

Latihan Berkata 'Tidak': Mulai dari Hal Kecil

Bagi kebanyakan orang, berkata ‘tidak’ bukan perkara mudah. Kita khawatir dicap egois atau tidak kooperatif. Namun Ferriss menyarankan untuk memulainya dari skala kecil—seperti menolak rapat yang tidak penting, menonaktifkan notifikasi, atau menetapkan waktu khusus untuk membalas pesan.