Seneca: “Kamu Akan Mengenal Seorang Nahkoda Saat Badai Datang”

- Image Creator Bing/Handoko
Jakarta, WISATA – Di tengah gelombang hidup yang tenang, semua orang tampak hebat. Tapi begitu badai datang—kesulitan hidup, kegagalan, kehilangan—di sanalah kita bisa benar-benar melihat siapa yang tangguh dan siapa yang rapuh. Filsuf Stoik Romawi, Seneca, pernah berkata dengan tajam:
“You learn to know a pilot in a storm.”
(Kamu akan mengenal seorang nahkoda saat badai datang.)
Ungkapan ini bukan hanya metafora untuk para pelaut, tapi juga cerminan tentang karakter manusia. Seperti halnya seorang kapten kapal yang baru bisa diuji keahliannya saat angin kencang menerpa, karakter sejati manusia juga baru terlihat saat hidup tidak berjalan sesuai harapan.
Ujian Hidup Adalah Pengungkap Karakter
Banyak orang mampu tersenyum saat segalanya berjalan mulus. Tapi bagaimana ketika dihadapkan pada masalah keuangan, tekanan pekerjaan, krisis kesehatan, atau kehilangan orang terdekat? Di situlah filosofi Seneca menjadi relevan: kualitas seseorang terlihat bukan dalam kenyamanan, tapi dalam kesulitan.
Orang bijak tidak kehilangan arah saat situasi tidak menentu. Mereka justru memanfaatkan badai untuk mengasah keteguhan hati, kesabaran, dan kedewasaan. Seorang nahkoda yang baik tidak berteriak panik saat badai datang, melainkan memegang kemudi dengan tenang dan membuat keputusan tegas.
Stoikisme dan Ketenangan di Tengah Badai
Filsafat Stoik mengajarkan bahwa reaksi kita terhadap peristiwa lebih penting daripada peristiwa itu sendiri. Kita mungkin tidak bisa menghindari musibah atau tekanan, tetapi kita bisa memilih untuk tidak dikendalikan oleh ketakutan, kemarahan, atau keputusasaan.