Mengapa Socrates Dipandang sebagai Guru Filsafat Dunia? Ini Alasannya!

Socrates
Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Bila kita menyebut nama-nama besar dalam sejarah pemikiran dunia, Socrates akan selalu berada di garis depan. Ia dikenal bukan hanya sebagai tokoh Yunani Kuno, tetapi sebagai “Bapak Filsafat Barat” atau bahkan “Guru Filsafat Dunia”. Tapi, mengapa seorang pria yang hidup lebih dari dua milenium lalu, yang bahkan tidak pernah menulis satu buku pun, bisa memiliki pengaruh sedalam itu terhadap pemikiran manusia?

Mari kita telusuri bersama jejak pemikiran dan pengaruh Socrates yang membuatnya abadi dalam sejarah umat manusia.

Latar Belakang Sosok Socrates

Socrates lahir di Athena sekitar tahun 470 SM, di masa ketika Yunani sedang mengalami masa keemasan dalam seni, politik, dan intelektual. Ia bukan berasal dari keluarga bangsawan. Ayahnya seorang pemahat, dan ibunya seorang bidan. Tapi justru dari kehidupan sederhana itulah, Socrates mengembangkan cara berpikir yang tajam dan berani menggugat pemikiran arus utama.

Yang menarik, Socrates tidak meninggalkan tulisan. Semua yang kita ketahui tentang dirinya berasal dari para muridnya, terutama Plato dan Xenophon. Dalam dialog-dialog Plato, Socrates tampil sebagai tokoh utama yang mempertanyakan segala sesuatu, dari keadilan hingga kebenaran, dari keberanian hingga kebahagiaan.

Metode Bertanya: Dialektika atau Metode Socrates

Salah satu warisan terbesar Socrates adalah metode dialektika, yang kini dikenal sebagai “Metode Socrates”. Ia menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang tajam dan beruntun untuk menggiring lawan bicaranya merenung dan menyadari bahwa banyak hal yang mereka anggap benar ternyata tidak memiliki dasar yang kuat.