“Apa yang Kamu Lakukan Hari Ini, Menentukan Siapa Kamu Sebenarnya” – Ryan Holiday

Ryan Holiday
Ryan Holiday
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Jakarta, WISATA – Ryan Holiday, penulis buku-buku laris bertema Stoisisme modern seperti The Obstacle Is the Way, Ego Is the Enemy, dan Discipline Is Destiny, kembali menegaskan pesan mendalam yang relevan bagi siapa saja yang sedang mencari arah hidup. Dalam salah satu kutipan yang kini banyak dibagikan di media sosial dan ruang diskusi pengembangan diri, ia menyatakan: “Apa yang kamu lakukan hari ini, menentukan siapa kamu sebenarnya.”

Pesan ini terdengar sederhana, namun menyimpan kekuatan filosofis yang luar biasa. Holiday ingin mengingatkan bahwa identitas seseorang tidak dibentuk oleh ambisi atau niat semata, tetapi oleh tindakan nyata yang dilakukan setiap hari—hal-hal kecil yang sering kali luput dari sorotan publik.

Tindakan Sehari-hari Mencerminkan Nilai Sejati

Banyak orang menganggap bahwa apa yang mereka “inginkan” menjadi—profesional sukses, pribadi bijaksana, pemimpin hebat—sudah cukup untuk membentuk identitas mereka. Namun bagi Ryan Holiday, realitas menunjukkan sebaliknya. Kepribadian dan karakter seseorang dibentuk oleh kebiasaan kecil yang dijalani dengan konsisten.

Jika seseorang ingin disebut sebagai pribadi disiplin, maka disiplin harus tercermin dari waktu bangun, cara bekerja, dan ketekunan menyelesaikan tugas—bukan hanya dari kata-kata atau niat.

Begitu pula, seseorang yang mengaku peduli pada kesehatan, pada dasarnya hanya benar jika hari-harinya diisi dengan pola makan sehat, olahraga rutin, dan tidur cukup—bukan sekadar mengikuti tren gaya hidup sehat di media sosial.

Filosofi Stoik: Aksi Lebih Penting dari Ucapan

Dalam tradisi Stoikisme yang dihidupkan kembali oleh Holiday, kata kunci utama adalah virtus, atau keutamaan moral. Namun, keutamaan itu tidak berdiri sendiri sebagai teori, melainkan diwujudkan melalui tindakan nyata. Stoik mengajarkan bahwa seseorang tidak disebut baik karena pikirannya, tetapi karena perbuatannya.

Seneca, salah satu filsuf Stoik yang sering dikutip oleh Holiday, pernah berkata, “Jangan hanya berkata bahwa kamu membaca buku kebijaksanaan, tetapi hiduplah seolah kamu telah memahaminya.” Kalimat ini selaras dengan gagasan Holiday bahwa tindakan adalah ukuran sejati dari siapa kita.

Hari Ini Adalah Kesempatan

Kekuatan dari kutipan Ryan Holiday juga terletak pada penggunaan kata “hari ini”. Bukan kemarin, bukan besok. Apa yang kamu lakukan hari ini adalah cerminanmu. Setiap pagi adalah kesempatan baru untuk membentuk karakter dan memperbaiki kesalahan. Bukan melalui rencana besar yang tertunda, tetapi melalui tindakan kecil yang dilakukan secara konsisten.

Contohnya:

  • Jika kamu ingin menjadi penulis, menulislah hari ini, meskipun hanya satu paragraf.
  • Jika kamu ingin menjadi pemimpin yang baik, mulai hari ini dengan mendengarkan orang lain dengan empati.
  • Jika kamu ingin menjalani hidup yang sehat, mulai hari ini dengan sarapan bergizi dan tidak melewatkan olahraga.

Holiday menekankan bahwa tidak ada jalan pintas menuju kebesaran—semua dimulai dari tindakan sehari-hari, berulang, dan disiplin.

Menjadi Pribadi Autentik

Dalam dunia yang penuh dengan pencitraan dan klaim kosong, pesan Holiday menjadi alarm yang membangunkan banyak orang: “Jangan katakan siapa kamu. Tunjukkan lewat tindakanmu.” Dunia tidak menilai kita dari niat atau status media sosial, melainkan dari kontribusi nyata, kerja keras yang terlihat, dan dampak yang dirasakan orang lain.

Kamu tidak perlu menjadi sempurna. Tapi kamu perlu bertanggung jawab atas apa yang kamu pilih untuk lakukan hari ini. Karena tindakan itulah yang akan kamu ulangi besok, dan yang pada akhirnya akan membentuk siapa dirimu sebenarnya.

Penutup: Hidup yang Dibentuk oleh Pilihan Harian

Kutipan Ryan Holiday bukan hanya inspirasi semata, tapi juga sebuah panduan hidup: jika kamu ingin mengubah hidupmu, ubahlah tindakanmu hari ini. Tidak ada hari yang tidak berarti. Setiap langkah, sekecil apa pun, akan mengarahkan kita pada identitas yang kita bangun.

Apa yang kamu lakukan hari ini—dalam diam, tanpa tepuk tangan, tanpa pengakuan publik—itu yang akan menentukan siapa kamu saat semua lampu padam dan hanya tersisa dirimu sendiri di depan cermin kehidupan.