Socrates: Orang Baik Tak Akan Pernah Ditinggalkan, Bahkan Setelah Kematian

Socrates
Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Orang baik tidak selalu terkenal, tidak selalu kaya, dan tidak selalu dihormati oleh masyarakat. Namun, mereka memiliki ketenangan batin, kejujuran dalam hati, dan keyakinan bahwa hidup mereka memiliki makna yang lebih besar daripada sekadar pencapaian duniawi.

Kebaikan yang Mewariskan Ketenangan

Socrates tidak hanya berbicara tentang perlindungan bagi individu, tetapi juga bagi "orang-orangnya"—mereka yang dicintainya dan dekat dengannya. Hal ini mencerminkan kepercayaan bahwa warisan kebajikan tidak berhenti pada satu individu, tetapi menyebar dan melindungi keluarga, sahabat, bahkan generasi berikutnya.

Itulah sebabnya, dalam tradisi banyak budaya, nama orang-orang baik dikenang lebih lama daripada para penindas. Mereka meninggalkan jejak berupa nilai, prinsip, dan semangat yang melampaui batas usia.

Kesimpulan: Jangan Pernah Ragu Menjadi Baik

Dari pemikiran Socrates, kita diajak untuk menyadari bahwa kehidupan bukan hanya tentang menang atau kalah, sukses atau gagal, tetapi tentang bagaimana kita menjalani hidup itu sendiri. Kebaikan bukan sekadar pilihan, melainkan jalan yang paling kokoh untuk memperoleh ketenangan sejati.

Meskipun zaman bisa berubah dan moralitas sering kali diuji, kutipan Socrates ini tetap relevan dan menyejukkan:
“Tidak ada kejahatan yang bisa menimpa orang baik, baik dalam hidup maupun setelah kematian. Ia dan orang-orangnya tidak diabaikan oleh para dewa.”