Tidak Ada Jalan yang Paling Benar: Menyelami Makna Relativisme dari Kutipan Friedrich Nietzsche

Friedrich Nietzsche
Friedrich Nietzsche
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

“You have your way. I have my way. As for the right way, the correct way, and the only way, it does not exist.” – Friedrich Nietzsche

Jakarta, WISATA - Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan ini, manusia sering kali terjebak dalam perdebatan tentang siapa yang paling benar. Kita mudah sekali menilai bahwa jalan hidup kita lebih tepat, lebih bermoral, lebih rasional dibandingkan jalan orang lain. Namun, Friedrich Nietzsche, filsuf kontroversial asal Jerman, justru mengajak kita untuk mempertanyakan anggapan tersebut. Dalam salah satu kutipan terkenalnya, ia menyatakan bahwa tidak ada satu jalan yang paling benar, paling tepat, dan satu-satunya.

Kutipan tersebut tidak hanya menyuarakan semangat relativisme moral dan pemikiran bebas, tetapi juga memberikan refleksi mendalam tentang bagaimana kita sebaiknya memandang perbedaan dalam cara hidup, keyakinan, dan pilihan hidup seseorang.

Setiap Orang Memiliki Jalan Hidup Masing-Masing

Nietzsche, dengan kalimatnya yang lugas namun tajam, menyampaikan bahwa tiap individu memiliki "jalannya" sendiri. Jalan ini terbentuk dari pengalaman hidup, nilai-nilai yang dianut, latar belakang budaya, pendidikan, dan bahkan luka batin yang dialami. Tidak ada satu pun manusia yang menempuh kehidupan dengan latar dan tujuan yang benar-benar sama.

Dengan kata lain, apa yang dianggap benar oleh seseorang bisa saja dianggap salah oleh orang lain—dan itu sah-sah saja. Bagi Nietzsche, keberagaman pandangan dan cara hidup bukanlah ancaman, melainkan realitas eksistensial yang tak terelakkan.

Relativisme Moral dalam Pandangan Nietzsche