Marcus Aurelius: Jangan Habiskan Sisa Hidupmu dengan Mengurusi Hidup Orang Lain

Marcus Aurelius
Marcus Aurelius
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA — Filsuf Romawi sekaligus Kaisar yang terkenal dengan keteguhan batinnya, Marcus Aurelius, kembali mengingatkan kita melalui salah satu kutipan penting dalam karya terkenalnya, Meditations:

“Jangan buang sisa hidupmu untuk berspekulasi tentang tetanggamu, kecuali jika itu bertujuan demi kebaikan bersama. Bertanya-tanya apa yang dilakukan si A dan mengapa, apa yang dikatakannya, pikirannya, atau rencananya—singkatnya, apa pun yang membuatmu terdistraksi dari kesetiaan terhadap penguasa dalam dirimu—itu berarti kehilangan kesempatan untuk melakukan tugas lain yang lebih berguna.”

Pernyataan ini terasa relevan dalam kehidupan masyarakat masa kini, di mana arus informasi begitu deras dan budaya mengamati, menghakimi, bahkan mencampuri kehidupan orang lain seakan menjadi kebiasaan harian. Kata-kata Marcus Aurelius ini menyentil sebuah kebiasaan manusia yang sudah ada sejak zaman dahulu dan kian memburuk di era digital: terlalu sibuk dengan hidup orang lain, hingga lupa pada kehidupan sendiri.

Fokus pada Diri Sendiri: Kekuatan yang Terlupakan

Filosofi Stoisisme yang dianut oleh Marcus Aurelius mengajarkan pentingnya menguasai diri sendiri dan tidak terlalu terpengaruh oleh hal-hal di luar kendali kita. Dalam hal ini, kehidupan, pikiran, atau rencana orang lain berada sepenuhnya di luar kekuasaan kita.

Menurut Aurelius, seseorang seharusnya mengarahkan perhatiannya ke dalam — kepada akal budi, kehendak, dan prinsip moral pribadi — bukan ke luar, seperti gosip atau penilaian terhadap tindakan orang lain. “Penguasa dalam dirimu” yang dimaksud adalah rasio atau akal sehat yang memandu tindakan bijaksana.

Dengan terlalu sering memperhatikan kehidupan orang lain, kita kehilangan fokus untuk berkembang secara pribadi. Kita menjadi pengamat pasif kehidupan orang lain, alih-alih menjadi pelaku aktif dalam kehidupan kita sendiri.