Epictetus: Hanya Mereka yang Terdidik yang Benar-Benar Bebas

Epictetus
Epictetus
Sumber :
  • Cuplikan layar

Di sisi lain, seseorang yang hidup sederhana namun memahami dirinya, tahu bagaimana bersikap bijaksana terhadap kehidupan, dan tidak diperbudak oleh ambisi duniawi—ia adalah orang yang benar-benar merdeka. Inilah kekuatan pendidikan dalam pengertian Stoik: membebaskan manusia dari perbudakan internal.

Filosofi sebagai Pendidikan yang Membebaskan

Filosofi dalam ajaran Epictetus bukanlah sekadar diskusi akademik atau teori abstrak. Filosofi adalah praktik hidup. Tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia yang utuh—yang berpikir jernih, merasa dengan hati nurani, dan bertindak dengan kebijaksanaan.

Dengan pemahaman ini, pendidikan tidak terbatas pada sekolah atau universitas. Setiap orang, terlepas dari latar belakang, berhak dan bahkan wajib untuk mendidik dirinya demi meraih kemerdekaan sejati. Para filsuf kuno mengajarkan kita bahwa membaca, merenung, berdiskusi, dan hidup dengan kesadaran penuh adalah bentuk pendidikan tertinggi.

Relevansi di Era Modern

Dalam dunia saat ini yang sarat dengan distraksi, konsumsi berlebihan, dan pencitraan, penting bagi kita untuk kembali ke makna sejati pendidikan. Teknologi boleh berkembang, akses informasi melimpah, tapi apakah kita benar-benar bebas jika masih diperbudak oleh algoritma media sosial, tekanan sosial, atau ketakutan kehilangan validasi orang lain?

Epictetus mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam definisi umum tentang siapa yang layak dididik. Yang lebih penting adalah menyadari bahwa pendidikan sejati bukan hanya tentang gelar atau sekolah, melainkan tentang kemampuan memahami dan menguasai diri sendiri.