Seneca: Watak Manusia Rusak Karena Jarang Merenungkan Kembali Hidupnya

- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA — Dalam hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat, kita sering berlari mengejar masa depan tanpa sempat berhenti sejenak untuk menoleh ke belakang. Filsuf Stoik Romawi, Lucius Annaeus Seneca, pernah mengungkapkan sebuah peringatan yang mendalam: “What really ruins our character is the fact that none of us looks back over his life.”
Artinya, “Apa yang benar-benar merusak watak kita adalah kenyataan bahwa tidak satu pun dari kita melihat kembali hidupnya.” Kalimat ini terdengar sederhana, namun menyimpan kearifan luar biasa tentang pentingnya refleksi dalam membentuk karakter dan kehidupan yang lebih bermakna.
Melupakan Masa Lalu, Merusak Masa Depan
Sering kali kita menghindari masa lalu karena merasa itu penuh luka, kegagalan, atau rasa malu. Padahal, justru dengan melihat kembali perjalanan hidup kita—baik keberhasilan maupun kegagalan—kita bisa belajar, memperbaiki diri, dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijak.
Seneca tidak mengajak kita untuk terjebak dalam nostalgia, tetapi untuk merenung. Bagaimana kita mengambil keputusan di masa lalu? Apa yang sudah kita lakukan dengan baik? Apa yang seharusnya kita lakukan dengan lebih bijak? Tanpa refleksi seperti ini, kita akan terus mengulang kesalahan yang sama, menjalani hidup tanpa arah, dan pada akhirnya merusak karakter kita sendiri.
Refleksi: Kunci Menemukan Jati Diri
Karakter bukanlah sesuatu yang diwariskan, melainkan dibentuk melalui kebiasaan, pengalaman, dan kesadaran diri. Sayangnya, banyak orang hidup seperti mesin otomatis—bangun, bekerja, makan, tidur—tanpa pernah bertanya: Apakah aku hidup dengan cara yang benar?