Petuah Getir Marcus Aurelius: “Lakukan Apa yang Kamu Mau, Bahkan Jika Kamu Menghancurkan Dirimu Sendiri, …. “

Marcus Aurelius
Marcus Aurelius
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Realitas ini pahit, tetapi menerima kenyataan bahwa kita tidak bisa memaksa orang lain untuk berubah adalah langkah awal menuju kebebasan batin.

Konteks Sejarah dan Emosi Marcus Aurelius

Sebagai seorang Kaisar Romawi, Marcus Aurelius berada dalam posisi yang unik. Ia tidak hanya memimpin militer dan pemerintahan, tetapi juga bergulat dengan tekanan dari para penasihat, bangsawan, dan rakyatnya sendiri. Ia menyaksikan banyak orang di sekitarnya menolak nasihat bijaknya, lebih memilih hidup dalam nafsu, kekuasaan, dan keserakahan.

Dalam catatan pribadinya yang kini dikenal sebagai Meditations, Marcus berkali-kali menulis untuk menenangkan dirinya. Kutipan ini adalah salah satu bentuk kontemplasi: betapa sia-sianya mengorbankan diri sendiri demi mengubah orang-orang yang tidak ingin berubah.

Ini adalah pelajaran tentang batas antara kepedulian dan kesia-siaan. Peduli itu baik, tetapi menyiksa diri karena pilihan orang lain adalah kebodohan.

Refleksi Kehidupan Modern: Dunia yang Tak Peduli

Hari ini, kita hidup di era media sosial, di mana banyak orang berusaha keras untuk membuktikan sesuatu kepada publik. Kita memoles tampilan, menyuarakan pendapat, mengoreksi orang lain, bahkan bertengkar di dunia maya—semuanya demi membuat orang lain melihat dunia seperti yang kita lihat.