Karya-Karya Filsuf Muslim yang Hingga Kini Masih Menjadi Rujukan Peradaban Barat

- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Peradaban Barat modern tidak lahir dalam ruang hampa. Banyak kemajuan ilmu pengetahuan, filsafat, dan teknologi di Eropa yang dibangun di atas fondasi karya-karya besar para filsuf dan cendekiawan Muslim. Dalam kurun waktu antara abad ke-8 hingga ke-14, dunia Islam mengalami masa keemasan ilmu pengetahuan, di mana pemikiran rasional, eksperimen ilmiah, dan kajian filsafat berkembang pesat.
Karya-karya mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan menjadi buku pegangan utama di universitas-universitas Eropa selama berabad-abad. Bahkan hingga kini, sebagian pemikiran dan pendekatan ilmiah mereka masih menjadi rujukan dalam berbagai disiplin ilmu di dunia Barat.
Berikut adalah sejumlah karya besar filsuf dan ilmuwan Muslim yang terus memberi pengaruh hingga masa kini:
1. Al-Qanun fi al-Tibb – Ibnu Sina
Karya monumental Al-Qanun fi al-Tibb atau Canon of Medicine karya Ibnu Sina menjadi salah satu buku kedokteran paling berpengaruh dalam sejarah. Selama lebih dari 500 tahun, buku ini menjadi acuan utama di sekolah kedokteran di Eropa dan dunia Islam. Dalam buku ini, Ibnu Sina membahas secara rinci sistem anatomi tubuh, penyakit, diagnosis, dan pengobatan, serta menggabungkan ilmu kedokteran Yunani, Persia, dan India.
2. Tahafut al-Falasifah – Al-Ghazali
Buku ini, yang berarti Kesesatan Para Filosof, ditulis oleh Al-Ghazali sebagai kritik terhadap para filsuf Muslim yang terlalu mengandalkan rasionalitas, seperti Al-Farabi dan Ibnu Sina. Meski berisi kritik, buku ini justru membuka wacana penting mengenai hubungan antara akal dan wahyu. Di Barat, buku ini memicu diskusi filsafat yang memengaruhi pemikiran teologi Kristen abad pertengahan, terutama di kalangan skolastik.