Sampai Kapan Kamu Menunggu untuk Menuntut yang Terbaik bagi Dirimu? – Seruan Epictetus untuk Bangkit dan Bertindak

- Image Creator Grok/Handoko
Epictetus menekankan bahwa kita tidak bisa mengendalikan apa yang terjadi di luar diri, tetapi kita bisa mengatur respons kita. Jadi, jika kita merasa hidup tak memuaskan, itu panggilan untuk mengubah sikap dan tindakan—bukan menyalahkan nasib.
Kutipan ini menantang kita untuk bertindak, bukan sekadar merenung:
“Sampai kapan kamu akan menunggu sebelum menuntut yang terbaik untuk dirimu sendiri?”
Pertanyaan ini bisa menjadi awal dari keputusan besar—baik itu keluar dari zona nyaman, mengejar pendidikan baru, memulai bisnis sendiri, atau meninggalkan hubungan yang toksik demi hidup yang lebih bermakna.
Hidup Tidak Menunggu
Dalam konteks Indonesia hari ini, banyak generasi muda menghadapi tekanan ekonomi, perubahan sosial, dan krisis identitas. Namun sekaligus, mereka memiliki akses ke informasi, teknologi, dan peluang yang belum pernah ada sebelumnya. Inilah momen terbaik untuk tidak lagi menunggu.
Seperti kata Epictetus, hidup terbaik tidak datang karena ditunggu, tetapi karena dituntut dan diperjuangkan.