Tim Ferriss: “Menunggu Waktu yang Sempurna Adalah Penyakit yang Membunuh Impian”

Tim Ferriss Tokoh Stoicisme Modern
Tim Ferriss Tokoh Stoicisme Modern
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATATim Ferriss, penulis bestseller The 4-Hour Workweek dan tokoh inspiratif dalam dunia pengembangan diri serta produktivitas, kembali menyampaikan pesan yang menggugah dalam salah satu kutipannya yang paling populer:

“Conditions are never perfect. ‘Someday’ is a disease that will take your dreams to the grave with you.”

Kutipan ini menjadi pengingat tajam bagi siapa pun yang terus menunda-nunda rencana hidup, karier, hingga impian besar, dengan alasan kondisi yang belum ideal. Menurut Ferriss, sikap menunggu waktu yang “tepat” justru menjadi bentuk penundaan yang merusak dan berujung pada kegagalan total: impian yang terkubur tanpa pernah direalisasikan.

Menunda Sama dengan Menyerah Secara Perlahan

Dalam wawancara dan tulisannya, Ferriss secara konsisten menyoroti bahaya dari menunda keputusan penting. Ia menyebut bahwa istilah “nanti saja” atau “suatu hari nanti” bukanlah sekadar kata, melainkan bentuk penyakit mental yang menggerogoti ambisi dan semangat bertindak.

“’Suatu hari nanti’ adalah dalih yang paling berbahaya. Karena hari itu tidak akan pernah datang tanpa keberanian untuk memulai sekarang,” tulis Ferriss dalam blog pribadinya.

Pandangan ini selaras dengan prinsip Stoicisme, filsafat yang sering ia anut, bahwa kita tidak bisa menunggu dunia menjadi ideal sebelum mengambil langkah. Ketidakpastian adalah bagian dari hidup, dan tindakan harus tetap diambil di tengah ketidaksempurnaan.

Filosofi Stoik dalam Dunia Modern

Dalam bukunya Tools of Titans, Ferriss kerap menyelipkan kutipan dari filsuf-filsuf Stoik seperti Seneca dan Marcus Aurelius. Mereka mengajarkan bahwa manusia harus bersahabat dengan ketidakpastian dan tidak menunda kebaikan. Ferriss menerjemahkan ajaran ini dalam konteks kehidupan modern, terutama dalam hal bisnis, karier, dan pengambilan keputusan pribadi.

“Kalau Anda terus menunggu hari yang sempurna, Anda akan kehilangan seluruh hidup,” tegasnya dalam sebuah episode podcast.

Dari Gagasan ke Tindakan: Langkah Kecil yang Mengubah Arah Hidup

Bagi Ferriss, kemajuan besar berasal dari tindakan kecil yang konsisten. Tidak perlu menunggu modal besar, koneksi luas, atau rencana sempurna untuk memulai sesuatu. Bahkan, proyek-proyek besarnya sendiri—termasuk buku larisnya—berawal dari langkah-langkah kecil yang ia jalankan meski dalam ketidakpastian.

“Saya memulai The 4-Hour Workweek tanpa tahu apakah ada yang akan membacanya. Tapi saya tahu, jika saya tidak memulai, saya akan menyesal selamanya,” ujar Ferriss.

Pesan ini sangat relevan di era modern, di mana tekanan untuk menjadi sempurna sering kali membuat orang lumpuh dan tidak bertindak sama sekali. Dengan hadirnya media sosial dan ekspektasi publik, banyak orang menjadi korban dari paralysis by analysis—terjebak dalam analisis tanpa pernah mengambil tindakan.

Inspirasi bagi Generasi Produktif

Bagi kalangan profesional muda, wirausahawan pemula, hingga mahasiswa yang tengah menyusun masa depan, kutipan Ferriss ini layak direnungkan. Hidup tidak menunggu sampai kita siap. Kesempatan tidak datang dengan undangan resmi. Justru, ketika seseorang berani melangkah di tengah ketidaksiapan, di sanalah jalan terbuka.

Pakar psikologi bahkan mengakui pentingnya mengambil langkah kecil sebagai bentuk terapi terhadap rasa takut gagal dan perfeksionisme. Dalam hal ini, filosofi Ferriss sangat sejalan dengan pendekatan behavioral activation yang terbukti ilmiah.

Relevansi dengan Dunia Bisnis dan Teknologi

Di bidang kewirausahaan dan teknologi—dua ranah yang sangat dinamis—pernyataan Ferriss menjadi sangat krusial. Inovasi tidak muncul dari ketenangan atau situasi yang selalu ideal. Justru, banyak terobosan besar lahir dari tekanan dan keterbatasan.

Startup teknologi, pelaku UMKM digital, maupun kreator konten saat ini perlu memahami bahwa tidak ada produk yang benar-benar “siap” sebelum diluncurkan. Filosofi Ferriss mengajarkan bahwa launch fast, learn faster adalah pendekatan yang jauh lebih realistis dan menguntungkan.

Kesimpulan: Hentikan Menunggu, Mulailah Bergerak

Kutipan “Conditions are never perfect. ‘Someday’ is a disease that will take your dreams to the grave with you” bukan sekadar nasihat motivasional biasa. Ini adalah seruan untuk hidup lebih berani, lebih sadar waktu, dan lebih bertanggung jawab terhadap impian pribadi.

Dalam dunia yang penuh gangguan, penuh alasan untuk menunda, dan penuh ekspektasi luar, keberanian untuk mulai sekarang adalah revolusi tersendiri.

Jadi, apa yang selama ini Anda tunda karena menunggu kondisi ideal? Mungkin hari ini adalah hari terbaik untuk memulai.