Mansur al-Hallaj: “Tuhan Tidak Jauh. Kitalah yang Sering Menjauh” — Sebuah Renungan Tentang Kedekatan Hati

Perjalanan Sufi
Perjalanan Sufi
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Kutipan tersebut menegaskan bahwa persoalan kedekatan dengan Tuhan bukanlah masalah jarak geografis atau ritual fisik semata. Ia bukan tentang berada di masjid, gereja, vihara, atau tempat suci tertentu. Kedekatan dengan Tuhan justru bermula dari kedalaman hati yang bersih, niat yang murni, dan ketulusan dalam setiap amal.

Dalam tradisi sufi, hati dianggap sebagai tempat bersinggahnya cahaya Ilahi. Ketika hati dipenuhi oleh kebencian, kesombongan, dan cinta dunia, maka cahaya Tuhan sulit untuk masuk. Namun, ketika hati dibersihkan dengan dzikir, tafakur, dan amal baik, maka Tuhan akan terasa dekat, bahkan sangat dekat.

Mengapa Manusia Menjauh dari Tuhan?

Dalam kehidupan modern, manusia kerap menjauh dari Tuhan karena:

  • Terlalu sibuk mengejar dunia sehingga lupa pada akhirat.
  • Kecanduan teknologi dan media sosial yang membuat hati penuh distraksi.
  • Kehidupan yang materialistik, yang mengaburkan nilai-nilai spiritual.
  • Ketergantungan pada logika semata, dan melupakan peran iman dalam hidup.

Ketika hidup hanya dijalani secara mekanis, tanpa perenungan atau kesadaran batin, maka ruhani akan merindukan Sang Pencipta. Dalam kondisi ini, pesan Mansur al-Hallaj menjadi penting untuk direnungkan kembali.

Pentingnya Introspeksi Diri