1825: Ketika Yogyakarta Meledak! Awal Perang yang Menggemparkan
Senin, 17 Maret 2025 - 10:52 WIB

Sumber :
- Image Creator Grok/Handoko
Berbeda dengan Belanda yang terbiasa dengan perang terbuka, Diponegoro dan pasukannya menggunakan medan Jawa yang penuh dengan hutan, sungai, dan perbukitan sebagai benteng alami.
Beberapa strategi yang digunakan oleh Diponegoro di awal perang meliputi:
- Menghindari perang langsung dengan pasukan besar Belanda dan lebih memilih menyerang pos-pos kecil yang lemah.
- Menguasai jalur pergerakan logistik, sehingga Belanda kesulitan mengirim bantuan ke pasukan mereka.
- Menggunakan benteng alam seperti gua dan bukit sebagai tempat persembunyian dan pusat komando.
- Memanfaatkan pasukan berkuda untuk serangan cepat sebelum musuh bisa bereaksi.
Strategi ini membuat Belanda kewalahan. Mereka tidak menyangka bahwa pasukan Diponegoro bisa bergerak begitu cepat dan sulit dilacak.
4. Belanda dalam Kekacauan: Awal yang Buruk bagi Kolonial
Saat perang baru dimulai, Belanda tidak siap menghadapi perlawanan sebesar ini.
- Mereka mengira bahwa Diponegoro hanya memiliki dukungan terbatas. Kenyataannya, ribuan rakyat Jawa bergabung dalam perlawanan.
- Mereka mengira bahwa perang akan berakhir dalam hitungan minggu. Namun, strategi gerilya yang diterapkan Diponegoro membuat perang ini berlangsung bertahun-tahun.
- Mereka mengira bisa menangkap Diponegoro dengan cepat, tetapi sang pangeran selalu selangkah lebih maju dalam strategi militernya.