Solusi Cerdas, Mengatasi Brain Rot Akibat Konten Receh dengan Stoikisme Modern dan JOMO

Stoicisme Modern
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Di tengah hiruk-pikuk dunia digital, istilah ‘brain rot’ atau pembusukan otak semakin sering terdengar. Kondisi ini menggambarkan penurunan kemampuan otak akibat konsumsi berlebihan konten ringan atau receh di media sosial. Kalau Anda merasa makin sulit fokus, sering cemas, atau merasa energi mental terkuras, bisa jadi Anda sedang mengalami fenomena ini.

Mengapa Brain Rot Bisa Terjadi?

Kecanduan media sosial sering kali membuat kita terjebak dalam pusaran informasi dangkal. Scroll tanpa henti, melihat video lucu atau drama yang bikin penasaran, semuanya tampak seru di awal. Tapi, lama-lama kebiasaan ini mengurangi kapasitas otak untuk mencerna hal-hal yang lebih kompleks. Algoritma media sosial bahkan sering memperburuk situasi dengan terus menyajikan konten serupa, membuat kita sulit keluar dari lingkaran itu.

Kenyataannya, otak kita butuh variasi dan stimulasi yang mendalam untuk tetap tajam. Jika terus diberi “asupan” yang sama, daya pikir akan melemah. Tidak heran kalau banyak orang mulai merasa mudah lelah secara mental, meskipun tidak melakukan aktivitas berat.

Stoikisme Modern: Filosofi yang Relevan

Di sinilah Stoikisme modern menjadi solusi. Stoikisme adalah filosofi kuno yang mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan dan menerima apa yang tidak bisa kita ubah. Dalam konteks media sosial, ini berarti kita harus bijak memilih apa yang ingin kita konsumsi dan tidak terjebak oleh tekanan dunia digital.

Misalnya, saat Anda merasa gelisah karena ketinggalan tren atau berita terbaru, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini benar-benar penting bagi hidup saya?” Stoikisme mengajak kita untuk memprioritaskan ketenangan pikiran daripada mengikuti arus yang tidak berarti.

Mengenal JOMO: Kebahagiaan dalam Melewatkan Hal-Hal Tidak Penting

Kalau Anda pernah mendengar istilah FOMO (Fear of Missing Out), JOMO atau Joy of Missing Out adalah kebalikannya. JOMO mengajarkan bahwa melewatkan hal-hal yang tidak penting bisa menjadi sumber kebahagiaan. Bayangkan betapa tenangnya hidup tanpa merasa harus terus mengikuti semua tren atau drama di media sosial.

Dengan JOMO, Anda diajak untuk menikmati momen-momen sederhana dalam hidup tanpa gangguan digital. Misalnya, daripada memeriksa notifikasi setiap lima menit, Anda bisa menghabiskan waktu membaca buku, berkebun, atau bahkan hanya duduk menikmati secangkir kopi.

Langkah-Langkah Sederhana untuk Mengatasi Brain Rot

Ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak brain rot. Pertama, cobalah membatasi waktu layar. Luangkan waktu tertentu dalam sehari untuk sepenuhnya menjauh dari perangkat elektronik. Misalnya, sebelum tidur, matikan ponsel dan nikmati waktu untuk diri sendiri.

Selain itu, pilihlah konten yang berkualitas. Media sosial sebenarnya bisa menjadi sumber pengetahuan jika kita bijak dalam memilih apa yang ingin kita lihat. Ikuti akun yang memberikan informasi bermanfaat atau inspirasi, bukan sekadar hiburan kosong.

Anda juga bisa mencoba digital detox, yaitu menghentikan sementara penggunaan media sosial. Awalnya mungkin terasa sulit, tetapi setelah beberapa hari, Anda akan merasa lebih tenang dan fokus. Banyak orang yang mencoba digital detox melaporkan bahwa mereka merasa lebih bahagia dan produktif.

Manfaat dari Stoikisme dan JOMO

Ketika Anda mulai menerapkan Stoikisme dan JOMO, Anda akan merasakan banyak perubahan positif. Fokus Anda akan meningkat, karena tidak lagi terganggu oleh informasi yang tidak relevan. Selain itu, kesehatan mental juga akan membaik, karena Anda tidak lagi terjebak dalam siklus negatif yang sering kali muncul di media sosial.

Hubungan sosial Anda pun bisa menjadi lebih berkualitas. Dengan mengurangi waktu di dunia maya, Anda memiliki lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan orang-orang terdekat. Ini bukan hanya mempererat hubungan, tetapi juga memberikan kepuasan emosional yang tidak bisa didapatkan dari media sosial.

Mengatasi brain rot memang membutuhkan usaha, tetapi hasilnya sangat sepadan. Dengan mengadopsi Stoikisme modern dan JOMO, Anda bisa menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup. Jadi, mulai sekarang, yuk coba lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Alih-alih tenggelam dalam konten receh, pilihlah untuk menikmati momen yang benar-benar berarti.