5 Tokoh Stoicisme yang Ajarannya Menjadi Inspirasi Kaum Stoik Hingga Era Modern

Tokoh-tokoh Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Lucius Annaeus Seneca, atau lebih dikenal sebagai Seneca, adalah filsuf Stoik dari Romawi yang juga seorang negarawan, penulis drama, dan penasihat Kaisar Nero. Meski kehidupannya penuh dengan intrik politik, Seneca tetap mempraktikkan Stoicisme dan menulis banyak karya yang menginspirasi hingga kini.

Salah satu karya Seneca yang terkenal adalah Letters to Lucilius, yang berisi surat-surat tentang bagaimana menjalani hidup dengan bijaksana, mengelola waktu, dan menghadapi kematian dengan ketenangan.

Ajarannya tentang pengelolaan waktu menjadi sangat relevan di era modern. Salah satu kutipannya yang terkenal, “Kita tidak kekurangan waktu, tetapi kita sering menyia-nyiakannya,” menjadi pengingat penting bagi generasi saat ini yang sering terjebak dalam kesibukan tanpa tujuan.

3. Epictetus (Filsuf dari Kalangan Budak)

Epictetus adalah contoh nyata bagaimana Stoicisme dapat diterapkan oleh siapa saja, tanpa memandang status sosial. Lahir sebagai budak di Yunani, Epictetus kemudian memperoleh kebebasannya dan menjadi salah satu filsuf Stoik terbesar.

Ajaran Epictetus berfokus pada pengendalian diri dan membedakan antara hal-hal yang berada di bawah kendali kita dan yang tidak. Karya utamanya, Enchiridion (Panduan Hidup), hingga kini menjadi panduan penting dalam Stoicisme modern.

Salah satu pelajaran penting dari Epictetus adalah, “Bukan peristiwa yang mengganggu kita, tetapi cara kita memandangnya.” Ajaran ini menjadi dasar bagi terapi kognitif modern, seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT), yang membantu individu mengubah pola pikir untuk menghadapi stres dan kecemasan.