Zeno: 'Ketidakbahagiaan Datang dari Mengejar Hal-hal yang Tidak Kekal'"

Zeno dari Citium lahir sekitar tahun 334 SM
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Zeno dari Citium, sebagai pendiri Stoikisme, menawarkan sudut pandang yang mendalam tentang bagaimana manusia dapat menemukan kebahagiaan sejati. Ia berkata, "Ketidakbahagiaan datang dari mengejar hal-hal yang tidak kekal." Nasihat ini mengajak kita untuk menerima kefanaan hidup dan berhenti menggantungkan kebahagiaan pada hal-hal yang bersifat sementara. Dengan memahami dan menerima bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara, kita dapat menemukan ketenangan yang sejati.

1. Stoikisme dan Pandangan Zeno tentang Kekekalan

Dalam ajaran Stoikisme, kebahagiaan tidak terletak pada hal-hal eksternal yang bersifat sementara, tetapi pada kebajikan dan penerimaan terhadap apa yang tidak dapat kita kendalikan.

  • Kefanaan Sebagai Bagian dari Kehidupan: Zeno menekankan bahwa segala sesuatu di dunia ini, baik kekayaan, kekuasaan, maupun hubungan, bersifat sementara.
  • Fokus pada Kebajikan: Kebajikan adalah satu-satunya hal yang tidak bisa diambil dari kita, sehingga menjadi sumber kebahagiaan yang sejati.

2. Dampak Mengejar Hal-hal yang Tidak Kekal dalam Kehidupan Modern

Banyak orang modern terjebak dalam pola pikir materialistis yang menjadikan hal-hal sementara sebagai tujuan utama hidup mereka.

  • Ketergantungan pada Kekayaan dan Status: Pengejaran terhadap kekayaan atau status sosial sering kali tidak memberikan kepuasan jangka panjang, tetapi malah menciptakan ketidakbahagiaan.
  • Rasa Kehilangan dan Kekosongan: Ketika hal-hal yang tidak kekal hilang, manusia sering kali merasa kehilangan dan tidak tahu bagaimana melanjutkan hidup.
  • Tekanan Sosial dan Ekspektasi: Media sosial memperparah fenomena ini dengan mempromosikan gaya hidup yang sering kali hanya menonjolkan hal-hal materiil yang tidak kekal.

3. Menerima Kefanaan untuk Ketenangan Hidup

Zeno mengajarkan bahwa dengan menerima kefanaan, kita dapat menemukan ketenangan.

  • Latihan Penerimaan (Amor Fati): Dengan menerima segala sesuatu sebagaimana adanya, kita dapat menghadapi perubahan dengan lebih tenang.
  • Mengurangi Ketergantungan pada Hal Eksternal: Belajar untuk tidak terlalu bergantung pada hal-hal material atau duniawi yang sifatnya sementara.
  • Fokus pada Kehidupan Internal: Dengan memusatkan perhatian pada nilai-nilai batin, seperti kebajikan, integritas, dan rasa syukur, kita dapat menemukan kebahagiaan sejati.

4. Cara Praktis Menerapkan Filosofi Zeno dalam Kehidupan Sehari-hari

Bagaimana kita dapat menghindari ketidakbahagiaan akibat mengejar hal-hal yang tidak kekal?

  • Identifikasi Hal-hal yang Bermakna: Fokus pada hal-hal yang memberikan kebahagiaan jangka panjang, seperti hubungan yang sehat, kebajikan, dan kontribusi kepada masyarakat.
  • Latihan Melepaskan: Sadarilah bahwa tidak ada yang abadi, dan belajarlah melepaskan hal-hal yang tidak lagi bermanfaat bagi kehidupan kita.
  • Renungkan Apa yang Benar-benar Penting: Dengan introspeksi, kita dapat menemukan prioritas hidup yang lebih selaras dengan nilai-nilai Stoikisme.

Ketenangan dalam Penerimaan

Filosofi Zeno tentang kefanaan memberikan panduan untuk hidup yang lebih damai dan penuh makna. Dengan berhenti mengejar hal-hal yang tidak kekal, kita dapat membebaskan diri dari ketidakbahagiaan yang sering kali berasal dari ekspektasi yang tidak realistis. Penerimaan terhadap kefanaan bukanlah tanda kelemahan, melainkan kebijaksanaan untuk menemukan ketenangan sejati.