Mengapa Stoikisme Melejit di Kalangan Milenial dan Gen Z? Alasan Filosofi Kuno Kini Jadi Fenomena
- Image Creator Bing/Handoko
Jakarta, WISATA - Fenomena Stoikisme di kalangan generasi milenial dan Gen Z telah menjadi tren yang menarik perhatian. Filosofi yang sudah berusia ribuan tahun ini kembali muncul sebagai jawaban bagi mereka yang mencari ketenangan dan ketahanan mental di tengah kesibukan modern. Buku-buku seperti Ego Is the Enemy dan The Daily Stoic karya Ryan Holiday telah membantu mengemas Stoikisme menjadi lebih mudah dicerna oleh kalangan muda.
Stoikisme dan Budaya Modern
Di era media sosial yang sering kali dipenuhi dengan tekanan untuk “tampil sempurna,” banyak milenial dan Gen Z mencari cara untuk menyeimbangkan diri. Stoikisme, dengan ajarannya yang menekankan pengendalian diri dan penerimaan terhadap hal-hal di luar kendali kita, menjadi alat yang kuat dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Generasi muda menyadari bahwa terlalu banyak fokus pada penilaian orang lain dapat membuat mereka kehilangan arah dan tujuan hidup yang sebenarnya.
Ego Is the Enemy misalnya, menjelaskan bahwa kita harus berusaha untuk tidak membiarkan ego kita mendominasi cara kita berpikir dan bertindak. Holiday menyoroti bahwa ketenaran dan kesuksesan yang sering dikejar dalam media sosial tidak selalu membawa kebahagiaan sejati. Pesan ini jelas relevan bagi generasi yang dibombardir oleh tuntutan sosial dan tekanan untuk terlihat sukses di dunia maya.
Prinsip Stoik yang Mengajarkan Ketahanan Mental
Stoikisme memberikan cara pandang yang berbeda terhadap masalah, seperti menekankan bahwa kesulitan adalah bagian alami dari hidup yang harus diterima dan dihadapi dengan kepala dingin. Prinsip-prinsip seperti ini membantu generasi muda mengembangkan ketahanan mental, yang sangat diperlukan di era yang penuh ketidakpastian.
Ryan Holiday dan tokoh Stoikisme modern lainnya, seperti Massimo Pigliucci, menyadari pentingnya ajaran ini untuk generasi muda. Mereka mengajarkan bahwa fokus pada apa yang bisa kita kendalikan, seperti respons kita terhadap situasi tertentu, dapat memberikan ketenangan batin. Filosofi ini sangat penting ketika generasi muda menghadapi situasi sulit, seperti tekanan pekerjaan, kecemasan sosial, atau masalah kesehatan mental.