Stoikisme di Era Modern: Ryan Holiday dan Tokoh Populer Mengubah Cara Kita Menjalani Hidup
- Speaker.com
Jakarta, WISATA - Di tengah perubahan global yang cepat dan tekanan hidup yang semakin meningkat, filsafat Stoikisme mengalami kebangkitan besar di kalangan generasi modern. Stoikisme, yang awalnya berkembang di Yunani kuno oleh Zeno dari Citium pada abad ke-3 SM, kini menarik perhatian banyak orang sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan yang lebih tenang dan berorientasi pada tujuan. Filosofi ini, yang juga dikembangkan lebih lanjut oleh filsuf Romawi seperti Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius, mengajarkan pengendalian diri, keberanian, dan fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan.
Tokoh kontemporer seperti Ryan Holiday telah membawa filsafat Stoikisme ini ke dunia modern melalui buku-buku populernya. Karya-karya Holiday seperti The Obstacle Is the Way, Ego Is the Enemy, dan The Daily Stoic memberikan pemahaman Stoikisme dengan cara yang relevan bagi kehidupan masa kini. Tidak hanya berfungsi sebagai bacaan filsafat, buku-buku ini juga memberikan panduan praktis untuk menghadapi tantangan sehari-hari dengan ketenangan dan kebijaksanaan.
Mengapa Stoikisme Populer di Era Modern?
Menurut para ahli, kebangkitan Stoikisme di era modern tidak lepas dari meningkatnya tekanan psikologis yang dialami banyak orang saat ini. Dari pekerjaan yang kompetitif hingga ketidakpastian ekonomi, masyarakat modern terus-menerus dihadapkan pada situasi yang tidak dapat mereka kendalikan. Di sinilah ajaran Stoikisme menawarkan solusi yang menarik. Ajaran Stoikisme menekankan pada pentingnya fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, seperti sikap kita terhadap situasi tertentu, sambil menerima hal-hal yang berada di luar kendali kita.
Ryan Holiday menjelaskan bahwa Stoikisme adalah “alat untuk membuat kita lebih kuat, lebih bahagia, lebih bijaksana.” Melalui buku-bukunya, Holiday mengajarkan para pembacanya untuk tidak menghindari tantangan, melainkan menghadapinya dengan pandangan positif. The Obstacle Is the Way, misalnya, mendorong pembaca untuk melihat hambatan bukan sebagai penghalang, melainkan sebagai peluang untuk berkembang. Konsep ini diambil dari prinsip Stoik bahwa setiap rintangan dapat menjadi alat untuk memperkuat karakter dan kebijaksanaan seseorang.
Bagaimana Ryan Holiday dan Tokoh Lainnya Menyederhanakan Stoikisme?