Mengapa Friedrich Nietzsche, Filsuf Nihilisme yang Kontroversial, Tetap Menginspirasi Dunia Modern?

Friedrich Nietzsche
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

 

Jakarta, WISATA - Friedrich Nietzsche, filsuf Jerman abad ke-19, sering disebut sebagai salah satu pemikir paling kontroversial dalam sejarah filsafat. Ia terkenal dengan konsep nihilisme, kritik terhadap moralitas Kristen, dan pernyataannya yang fenomenal, "Tuhan telah mati." Pandangannya yang berani dan sering kali radikal tentang kehidupan, moralitas, dan makna keberadaan manusia terus menjadi topik hangat, terutama dalam konteks dunia modern yang semakin kompleks.

Meskipun pemikirannya berasal dari abad yang lalu, Nietzsche tetap relevan. Dalam masyarakat yang terus berkembang dengan tantangan global, ketidakpastian politik, dan perubahan budaya yang pesat, ajaran Nietzsche menawarkan perspektif unik yang mengundang refleksi mendalam. Mengapa pemikirannya tetap penting dan bahkan lebih relevan saat ini?

Nihilisme di Tengah Krisis Identitas Global

Nietzsche memperkenalkan konsep nihilisme sebagai fenomena di mana manusia kehilangan keyakinan pada makna universal. Ia percaya bahwa masyarakat Barat, dengan bergesernya nilai-nilai tradisional, akan menghadapi krisis moral. Dalam dunia yang semakin sekuler, banyak orang mulai merasakan kehampaan spiritual, yang membuat nihilisme Nietzsche terasa sangat nyata.

Saat ini, nihilisme bukan sekadar konsep abstrak. Banyak individu menghadapi perasaan kehilangan makna, terutama di era digital yang mempercepat pergeseran nilai-nilai sosial. Di tengah berita harian yang dipenuhi konflik politik, krisis lingkungan, dan ketidakpastian ekonomi, masyarakat dihadapkan pada pertanyaan: Apakah ada arti yang lebih tinggi dalam hidup, atau apakah semua ini tidak bermakna?

Kematian Tuhan dan Hilangnya Otoritas Moral