Baghdad dan Al-Andalus: Dua Mercusuar Kejayaan Ilmu Pengetahuan yang Mengubah Dunia

Baghdad Mercusuar Kejayaan Ilmu Pengetahuan yang Mengubah Dunia
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jika Baghdad adalah pusat ilmu pengetahuan di Timur, maka Al-Andalus memainkan peran serupa di Barat. Selama Kekhalifahan Umayyah di Cordoba, Spanyol, Al-Andalus menjadi tempat di mana budaya dan pengetahuan dari dunia Islam diterjemahkan dan disebarkan ke Eropa.

Universitas-universitas di Cordoba, Granada, dan Toledo menjadi pusat kajian yang menarik cendekiawan dari berbagai belahan dunia. Universitas Cordoba, yang didirikan pada abad ke-10, bahkan dianggap sebagai salah satu universitas tertua di dunia dan terkenal karena perpustakaannya yang memiliki lebih dari 500.000 naskah.

Ilmuwan terkenal seperti Ibnu Rushd (Averroes) dan Ibnu Sina (Avicenna) memiliki pengaruh yang sangat besar dalam filsafat, kedokteran, dan ilmu pengetahuan di Barat. Karya-karya mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan mempengaruhi pemikiran Eropa pada masa Renaisans. Dengan begitu, Al-Andalus berfungsi sebagai jembatan antara dunia Islam dan Barat, yang memungkinkan pengetahuan dari Zaman Keemasan Islam menyebar ke Eropa.

Kontribusi Utama dari Baghdad dan Al-Andalus

Dari Baghdad dan Al-Andalus, lahir berbagai inovasi yang masih kita nikmati hingga saat ini. Al-Khwarizmi, ilmuwan Baghdad, menciptakan aljabar yang menjadi dasar bagi matematika modern. Karyanya, Al-Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabala, memperkenalkan konsep-konsep dasar dalam matematika yang kemudian berkembang menjadi aljabar modern.

Di Al-Andalus, Ibnu Firnas menciptakan perangkat terbang pertama yang menjadi inspirasi bagi penemuan pesawat di masa depan. Kontribusi lain termasuk karya Ibnu Sina dalam bidang kedokteran yang hingga kini masih dijadikan rujukan.

Menurut laporan dari Islamic Heritage Foundation pada tahun 2022, 70% dari karya-karya ilmu pengetahuan klasik yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin selama abad ke-12 hingga ke-14 berasal dari perpustakaan-perpustakaan di Al-Andalus dan Baghdad. Hal ini menegaskan betapa besar kontribusi kedua kota tersebut dalam membentuk fondasi ilmu pengetahuan di Barat.