Socrates dalam Dialog Plato: Mengapa Apologia, Phaedo, dan The Republic Wajib Dibaca?

Socrates dan Plato
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Socrates adalah salah satu filsuf terbesar sepanjang masa, dan meskipun ia tidak meninggalkan tulisan, pemikirannya tetap hidup melalui dialog-dialog Plato. Karya-karya seperti Apologia, Phaedo, dan The Republic tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang pemikiran Socrates, tetapi juga menantang pembaca untuk berpikir lebih kritis tentang kehidupan, moralitas, dan keadilan. Artikel ini akan membahas mengapa dialog-dialog tersebut wajib dibaca dan relevansinya dalam konteks dunia modern.

1. Apologia: Pembelaan Socrates yang Abadi

Apologia adalah salah satu dialog paling terkenal yang menggambarkan pembelaan diri Socrates di pengadilan. Dalam dialog ini, Socrates menghadapi tuduhan yang serius: merusak pemuda Athena dan memperkenalkan dewa-dewa baru. Namun, alih-alih membela diri dengan cara konvensional, Socrates justru menantang para hakim dan masyarakat Athena untuk berpikir tentang kebenaran dan keadilan yang sesungguhnya.

Dialog ini mengajarkan kita tentang keberanian intelektual dan pentingnya mempertanyakan status quo. Socrates tidak takut berdiri sendiri dalam keyakinannya, meskipun itu berarti menghadapi hukuman mati. Pembelaannya yang tajam dan berani membuat Apologia menjadi karya yang wajib dibaca bagi siapa saja yang ingin memahami prinsip dasar kebebasan berpikir dan berbicara.

2. Phaedo: Renungan Tentang Kehidupan Setelah Kematian

Phaedo menggambarkan percakapan terakhir Socrates dengan murid-muridnya sebelum ia dieksekusi. Dalam dialog ini, Socrates berbicara tentang kematian, keabadian jiwa, dan filosofi hidup yang berfokus pada kebijaksanaan dan pengetahuan. Bagi Socrates, kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan menuju pengetahuan sejati.

Dialog ini mengajarkan kita untuk tidak takut akan kematian dan mendorong kita untuk hidup dengan kebajikan. Phaedo juga memperlihatkan keyakinan Socrates bahwa jiwa manusia tidak terbatas pada kehidupan fisik, tetapi terus mencari kebijaksanaan di alam yang lebih tinggi. Pesan ini tetap relevan, terutama dalam era di mana pertanyaan tentang eksistensi dan kehidupan setelah mati terus menjadi topik diskusi yang hangat.