Mengapa Socrates Disebut Bapak Filsafat? Misteri di Balik Sang Filsuf Tanpa Tulisan

Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Kritik terhadap Pemerintahan dan Moralitas

Socrates juga dikenal karena kritiknya terhadap pemerintahan Athena, terutama demokrasi yang saat itu menjadi sistem pemerintahan di kota tersebut. Ia berpendapat bahwa demokrasi rentan terhadap manipulasi oleh mereka yang pandai berbicara tetapi tidak memiliki pengetahuan yang benar. Hal ini membuatnya sering kali berhadapan dengan elit politik dan masyarakat umum, yang pada akhirnya berujung pada tuduhan bahwa ia merusak moralitas pemuda Athena.

Ironisnya, meski tidak pernah menulis satu pun buku, Socrates dianggap sebagai ancaman bagi tatanan sosial dan politik di Athena. Kritiknya terhadap pemerintahan dianggap sebagai bentuk perlawanan yang merongrong stabilitas negara, dan akhirnya ia diadili dan dihukum mati dengan cara meminum racun. Namun, kematiannya justru membuat namanya abadi dalam sejarah filsafat.

Pengaruh terhadap Plato dan Aristoteles

Socrates tidak meninggalkan karya tertulis, tetapi pengaruhnya terhadap murid-muridnya, terutama Plato, sangatlah besar. Melalui tulisan Plato, kita mengetahui banyak tentang pemikiran dan metode Socrates. Plato mengabadikan ajaran gurunya dalam berbagai dialog yang memperlihatkan cara berpikir dan gaya mengajar Socrates. Aristoteles, murid Plato, juga dipengaruhi oleh ajaran Socrates meskipun ia mengembangkan filosofi yang berbeda.

Pemikiran Socrates yang menekankan pada pentingnya etika, kebajikan, dan pencarian kebenaran menjadi landasan bagi pemikiran Plato dan Aristoteles. Keduanya kemudian mengembangkan ide-ide tersebut menjadi sistem filsafat yang lebih kompleks, yang menjadi pijakan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan etika di Barat.

Warisan Socrates: Dari Abad Kuno hingga Modern