Mengapa Phishing Menjadi Musuh Utama Pengguna Internet? Ketahui Cara Mereka Menjebak Anda!
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Dalam era digital yang semakin canggih ini, internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari bekerja, berbelanja, hingga berkomunikasi dengan keluarga dan teman, semua dilakukan melalui internet. Namun, di balik kenyamanan ini, ada ancaman besar yang mengintai setiap pengguna internet: phishing. Serangan phishing tidak hanya merugikan individu, tetapi juga perusahaan besar, lembaga pemerintah, dan bahkan ekonomi global. Mengapa phishing menjadi musuh utama pengguna internet? Bagaimana cara para pelaku phishing menjebak Anda? Mari kita telusuri lebih dalam.
Phishing: Serangan Siber yang Mengerikan
Phishing adalah salah satu jenis serangan siber di mana penyerang menyamar sebagai entitas tepercaya untuk menipu korban agar memberikan informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau bahkan akses ke akun pribadi. Teknik ini sering kali dilakukan melalui email, tetapi juga dapat terjadi melalui pesan teks, media sosial, atau bahkan panggilan telepon.
Penyerang biasanya mengirimkan pesan yang tampak sah, seperti dari bank, layanan online, atau bahkan tempat kerja Anda. Pesan ini biasanya berisi tautan yang mengarahkan korban ke situs web palsu yang terlihat seperti situs asli, di mana korban diminta untuk memasukkan informasi sensitif. Setelah informasi tersebut diberikan, penyerang dapat dengan mudah mengakses akun korban atau mencuri identitasnya.
Menurut laporan Verizon Data Breach Investigations Report (DBIR) 2023, phishing bertanggung jawab atas 36% dari seluruh insiden pelanggaran data global pada tahun tersebut. Statistik ini menunjukkan bahwa phishing bukan hanya ancaman kecil, tetapi merupakan salah satu teknik paling efektif yang digunakan oleh penjahat siber di seluruh dunia.
Mengapa Phishing Menjadi Sangat Efektif?
Ada beberapa alasan mengapa phishing menjadi salah satu serangan siber yang paling efektif dan mengapa banyak orang masih menjadi korban, meskipun telah banyak upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang ancaman ini.