UGM: 1.797 Lulus Program Sarjana, Didominasi Perempuan, IPK Tertinggi 3,97
Kamis, 29 Agustus 2024 - 08:15 WIB
Sumber :
- ugm.ac.id/Firsto
Yogyakarta, WISATA – 1.797 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalani wisuda Program Sarjana Periode IV Tahun Akademik 2023/2024 di Grha Sabha Pramana pada hari Rabu (28/8/2024).
Mereka berasal dari 10 fakultas, yaitu Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Psikologi, Peternakan, Teknik, Farmasi, Pertanian, Teknologi Pertanian, Biologi, Kedokteran Gigi, dan Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK).
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan UGM, Prof. Dr. Supriyadi, M.Sc., Rabu (28/8) menyatakan jumlah wisudawan perempuan masih mendominasi dengan persentase lebih dari 60%.
Sedangkan untuk rerata masa studi adalah empat tahun satu bulan, dengan waktu tercepat kelulusan diraih Finessa Meutia Kamila dan Nafisah Diva Arrosyid dari Fakultas Teknologi Pertanian, serta Fadhilah Fikriyanti Putri dari Fakultas Biologi.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata untuk lulusan Program Sarjana Periode IV adalah 3,60 dengan lebih dari 70% berpredikat Pujian.
IPK tertinggi sebesar 3,97 diraih Naura Hidayat dan Mutiara Destyana Safitri dari FK-KMK, Daniella Nadia Prijadi dari Fakultas Teknik, dan Finessa Meutia Kamila dari Fakultas Teknologi Pertanian.
Wakil Rektor, Prof. Supriyadi berpesan agar setelah menyelesaikan pendidikan, mereka harus tetap memiliki komitmen terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menjunjung tinggi nama almamater.
Ditambahkan, dalam menjalankan tugas profesional, hendaknya mendahulukan kesadaran bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya, dan dunia umumnya, sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pancasila.
Menurut Prof. Supriyadi, saat ini ada tiga hal yang menjadi perhatian utama bangsa, yaitu penyambutan Ibu Kota Nusantara (IKN), estafet kepemimpinan nasional, serta semangat bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Di sisi lain, tantangan perkembangan teknologi digital juga membawa berbagai dampak perubahan bagi kehidupan sosial masyarakat.
Salah satunya, adalah masifnya pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang membuka peluang kerja baru, sekaligus membawa risiko terjadinya pemangkasan tenaga kerja manusia di beberapa industri modern.
(Sumber: ugm.ac.id)