Sastra Dunia bagi Jiwa yang Letih: Buku-Buku yang Menghibur dan Menggugah

- Cuplikan layar
- Saat Merasa Sendiri: The Alchemist oleh Paulo Coelho
Kisah tentang perjalanan dan takdir yang memberi harapan bahwa setiap orang memiliki tujuan hidup. - Saat Hati Terluka: The Fault in Our Stars oleh John Green
Meskipun menyedihkan, novel ini menyadarkan kita akan keindahan hidup meski dalam keterbatasan. - Saat Kehilangan Arah: Siddhartha oleh Hermann Hesse
Perjalanan spiritual seorang pria dalam mencari pencerahan dan kedamaian batin. - Saat Ingin Tertawa dan Terhibur: Eleanor Oliphant is Completely Fine oleh Gail Honeyman
Karakter eksentrik dengan kisah menyentuh dan menggelitik.
Sastra Indonesia: Pelipur Lara Lokal
Indonesia juga memiliki karya-karya sastra yang mampu menghibur dan menggugah. Sebut saja karya Andrea Hirata seperti Laskar Pelangi yang menyemangati lewat kisah persahabatan dan perjuangan anak-anak miskin. Atau puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono yang menyentuh dengan bahasa sederhana namun sangat dalam.
Karya-karya seperti ini memperkuat ikatan emosional pembaca dengan nilai-nilai lokal, sekaligus menyadarkan bahwa harapan dan kehangatan bisa ditemukan di mana saja—termasuk dalam budaya kita sendiri.
Kesimpulan
Sastra adalah oase bagi jiwa yang kelelahan. Dalam lembaran-lembaran buku, kita menemukan cermin diri, tempat berlindung, dan bahkan semangat baru untuk menjalani hari. Kata-kata dari para sastrawan dunia telah membuktikan bahwa kekuatan literatur tak hanya menghibur, tetapi juga menyembuhkan.
Jadi, jika hidup terasa berat dan jiwa sedang letih, bukalah buku. Biarkan cerita-cerita itu memelukmu, menyembuhkanmu, dan mengajakmu melihat dunia dengan mata yang baru.