KAGAMA: Ketika “Cakrawala” Menginspirasi Ratusan Penonton Lewat Parade Tari Nusantara
- Christiyanto
Kejar tayangpun dilakukan. Setelah sempat mundur dari rencana awal pementasan awal pada Mei lalu menjadi Agustus 2023 karena berbagai pertimbangan. nyaris di setiap akhir pekan, seluruh crew yang terlibat produksi, harus rela menyisihkan waktunya untuk latihan dan latihan. Menari dan menari.
Tempat latihan pun terus berputar. Sebut saja kantor sekretariat Ikatan Alumni ITB di bilangan Patra Kuningan, dan sebuah studio di Jalan Amil, Pejaten, Jakarta Selatan adalah sebagian lokasi yang menjadi saksi bisu keseriusan pementasan “Cakrawala”.
Hari terus berganti menuju saat pementasan. Gladi kotor pun digelar beberapa hari sebelum hari H. Mengambil tempat di Gedung Wayang Orang Bharata di bilangan Senen, Jakarta Pusat, gladi kotor pun digelar pada Minggu, 6 Agustus 2023. Perbaikan, koreksi dan revisi terus dilakukan untuk menyempurnakan seluruh rencana di hari pementasan.
Selanjutnya, gladi resik pun juga dilakukan pada satu hari menjelang puncak pementasan “Cakrawala” pada hari Jumat, 11 Agustus 2023. Kali ini, mengambil tempat di lokasi pementasan, yaitu Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Tahun 2023 ini, seolah menjadi pertaruhan bagi Kagama Beksan Jabodetabek.
Kagama Beksan Jabodetabek, sebuah komunitas seni dan budaya yang bernaung di dalam PP Kagama ini, terus berupaya menghadirkan realita pergulatan pemikiran lintas generasi, dalam menyikapi keberagaman sekaligus memaknai seni budaya Nusantara.
Keinginan itu tidak main-main, dan sangat diperjuangkan dengan kesungguhan yang nyata.
Tujuan pementasan “Cakrawala” adalah untuk mengekspresikan semangat seni dan budaya yang selama ini, seolah-olah hanya dilakukan oleh para pelaku seni. “Kami semua yang ada di sini, sebetulnya profesional dari beragam profesi, maksudnya adalah kumpulan pegawai-pegawai, anak sekolah SMP dan SMA. Kita ingin mengajak semuanya mencurahkan
seni,” ujar Belinda beberapa hari lalu.