Presiden Iran Kecam Tindakan AS Usai Mahasiswa Dikeluarkan dari Kampus dalam Demo Pro-Palestina

Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Rusia Vladimir Putin
Sumber :
  • tvonews.com

Jakarta, WISATA - Presiden Iran, Ebrahim Raeisi, mengutuk tindakan keras Pemerintah Amerika Serikat yang mengeluarkan mahasiswa dari universitas karena berpartisipasi dalam protes pro-Palestina. Raeisi menegaskan bahwa rakyat Iran dan Pakistan bersatu dalam mendukung bangsa Palestina yang tertindas.

"Tindakan mengeluarkan mahasiswa dari universitas oleh pihak berwenang AS atas protes pro-Palestina adalah hal yang tidak dapat diterima," kata Presiden Raeisi dalam sebuah acara di Universitas Lahore, Pakistan, Selasa (23/4), sebagai bagian dari kunjungannya ke negara tersebut.

Raeisi menekankan bahwa Iran akan terus mendukung perlawanan dan perjuangan bangsa Palestina dengan bangga. Ia juga menyoroti tindakan AS yang telah menangkap puluhan mahasiswa karena turut serta dalam protes pro-Palestina.

"Pelanggaran hak asasi manusia yang terbesar saat ini adalah dilakukan oleh pihak Amerika dan Barat yang mendukung rezim Zionis dalam tindakan pembunuhan dan genosida," tambah Raeisi.

Menyoroti masalah pembebasan Quds (Yerusalem), Presiden Raeisi menyatakan bahwa hal tersebut menjadi prioritas utama bagi umat manusia. Ia juga menegaskan bahwa perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Gaza akan membawa dampak signifikan menuju pembebasan Quds dan Palestina.

Raeisi juga membahas serangan balasan militer Iran terhadap rezim Zionis sebagai respons atas serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus. Menurutnya, serangan tersebut merupakan upaya Iran untuk memberikan hukuman kepada rezim Zionis yang melanggar hukum internasional.

"Jika rezim Zionis melakukan kesalahan dan menyerang wilayah Iran, mereka harus siap menghadapi konsekuensinya. Tidak jelas apakah rezim Zionis akan bisa bertahan setelah melakukan agresi baru terhadap Iran," ungkap Raeisi.