Muhammadiyah: 7 Hal yang dapat Dilakukan pada 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah
- muhammadiyah.or.id
Yogyakarta, WISATA – Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai Allah dari pada hari-hari ini,” artinya sepuluh hari (pertama) Zulhijah [Sunan Ibnu Majah 1727].
Berdasarkan hadis ini, 10 hari pertama bulan Zulhijah merupakan momentum untuk meningkatkan kualitas diri kita kepada Allah.
Berikut daftar untuk mengisi 10 hari pertama bulan Zulhijah secara maksimal, meskipun tidak sedang menunaikan haji:
1. Berpuasa
Kita dapat melaksanakan ibadah puasa sunah tanggal 1 hingga tanggal 9 Zulhijah. Hal ini ditegaskan dalam hadis: “Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari salah seorang istri Nabi saw (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Rasulullah Saw melakukan puasa pada sembilan hari bulan Zulhijah, hari Asyura, tiga hari setiap bulan, dan hari Senin dan Kamis pertama setiap bulan (HR Ahmad dan Abu Dawud).
2. Belajar Tentang Keutamaan Zulhijah
Mencari ilmu adalah salah satu bentuk ibadah. Nabi Saw bersabda, “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” [Sahih Muslim #2699]. Kita bisa menyimak Pengajian Tarjih secara virtual di YouTube atau membaca Fatwa-fatwa Tarjih dalam buku Tanya Jawab Agama.
3. Bersedekah
Zulhijah dapat menjadi waktu yang tepat untuk menunaikan sedekah. Amalan ini memiliki fungsi untuk menyucikan diri, merasakan kebahagiaan, membantu meringankan beban orang lain, menciptakan kehidupan yang lebih maslahat, dan amal jariyah di alam kubur nanti. Nabi Saw bersabda: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang saleh.” (HR Muslim).
4. Mengaktifkan Kembali Pengajian Muhammadiyah
Di tengah peningkatan puasa, mencari ilmu, dan bersedekah, tidak ada waktu yang lebih baik untuk kembali mendedikasikan diri pada Persyarikatan Muhammadiyah. Dapat dengan menggelar pengajian di masjid, rapat meningkatkan layanan fasilitas sosial untuk kebutuhan umat, mengajak kawula muda untuk mengaktifkan kegiatan di masjid dan musala, dan lain-lain.
Ibnu Umar dan Abu Hurairah setiap 10 hari pertama Zulhijah sering mengucap tahlil (La ilaha illa Allah), takbir (Allahu akbar), dan tahmid (Alhamdulillah) dan mengingat Allah secara keseluruhan. Hadis maukuf ini menjadi landasan dianjurkannya memperbanyak zikir pada 10 hari pertama Zulhijah.
6. Latihan Bersyukur
Bersyukur adalah komponen inti dari pola pikir Islami dan metode mindfulness yang sering direkomendasikan. Praktik syukur secara teratur dengan merenungkan berkah dan mengucapkan “Alhamdulilah” dapat membuat Anda tetap sadar dan terhubung selama 10 hari. Allah menekankan syukur dalam QS. Ibrahim ayat 7: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
Jika sebelumnya baik salat wajib maupun sunnah masih berantakan, 10 hari pertama Zulhijah dapat menjadi waktu yang pas untuk merapikan jadwal ibadah kita dan meningkatkannya. Bagaimanapun, salat adalah amalan paling inti dalam Islam
Yogyakarta, WISATA – Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai Allah dari pada hari-hari ini,” artinya sepuluh hari (pertama) Zulhijah [Sunan Ibnu Majah 1727].
Berdasarkan hadis ini, 10 hari pertama bulan Zulhijah merupakan momentum untuk meningkatkan kualitas diri kita kepada Allah.
Berikut daftar untuk mengisi 10 hari pertama bulan Zulhijah secara maksimal, meskipun tidak sedang menunaikan haji:
1. Berpuasa
Kita dapat melaksanakan ibadah puasa sunah tanggal 1 hingga tanggal 9 Zulhijah. Hal ini ditegaskan dalam hadis: “Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari salah seorang istri Nabi saw (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Rasulullah Saw melakukan puasa pada sembilan hari bulan Zulhijah, hari Asyura, tiga hari setiap bulan, dan hari Senin dan Kamis pertama setiap bulan (HR Ahmad dan Abu Dawud).
2. Belajar Tentang Keutamaan Zulhijah
Mencari ilmu adalah salah satu bentuk ibadah. Nabi Saw bersabda, “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” [Sahih Muslim #2699]. Kita bisa menyimak Pengajian Tarjih secara virtual di YouTube atau membaca Fatwa-fatwa Tarjih dalam buku Tanya Jawab Agama.
3. Bersedekah
Zulhijah dapat menjadi waktu yang tepat untuk menunaikan sedekah. Amalan ini memiliki fungsi untuk menyucikan diri, merasakan kebahagiaan, membantu meringankan beban orang lain, menciptakan kehidupan yang lebih maslahat, dan amal jariyah di alam kubur nanti. Nabi Saw bersabda: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang saleh.” (HR Muslim).
4. Mengaktifkan Kembali Pengajian Muhammadiyah
Di tengah peningkatan puasa, mencari ilmu, dan bersedekah, tidak ada waktu yang lebih baik untuk kembali mendedikasikan diri pada Persyarikatan Muhammadiyah. Dapat dengan menggelar pengajian di masjid, rapat meningkatkan layanan fasilitas sosial untuk kebutuhan umat, mengajak kawula muda untuk mengaktifkan kegiatan di masjid dan musala, dan lain-lain.
Ibnu Umar dan Abu Hurairah setiap 10 hari pertama Zulhijah sering mengucap tahlil (La ilaha illa Allah), takbir (Allahu akbar), dan tahmid (Alhamdulillah) dan mengingat Allah secara keseluruhan. Hadis maukuf ini menjadi landasan dianjurkannya memperbanyak zikir pada 10 hari pertama Zulhijah.
6. Latihan Bersyukur
Bersyukur adalah komponen inti dari pola pikir Islami dan metode mindfulness yang sering direkomendasikan. Praktik syukur secara teratur dengan merenungkan berkah dan mengucapkan “Alhamdulilah” dapat membuat Anda tetap sadar dan terhubung selama 10 hari. Allah menekankan syukur dalam QS. Ibrahim ayat 7: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
Jika sebelumnya baik salat wajib maupun sunnah masih berantakan, 10 hari pertama Zulhijah dapat menjadi waktu yang pas untuk merapikan jadwal ibadah kita dan meningkatkannya. Bagaimanapun, salat adalah amalan paling inti dalam Islam
/span>(Sumber: muhammadiyah.or.id)